Otomotifnet.com - Pengamat Politik, Hendri Satrio memberikan komentar pedas soal harga mobil listrik di Indonesia.
Ia mengatakan, harga mobil listrik di Indonesia saat ini hanya cocok bagi kaum berduit saja.
Sebab menurutnya, harganya masih terlalu tinggi dan baru sebatas untuk memenuhi gaya hidup.
"Artinya mobil listrik hanya untuk orang yang memiliki uang banyak," kata Hendri dalam konferensi pers virtual, (9/11/21).
Ia menilai, selain dari kebijakan yang mendukung kendaraan listrik, faktor harga berperan penting untuk menumbuhkan minat masyarakat.
Baca Juga: Jangan Kehasut Omongan, Mobil Listrik Anti Korsleting Meski Dipakai Saat Hujan
"Memang ada beberapa kebijakan, seperti penggunaan warna khusus untuk plat nomor kendaraan listrik, bebas ganjil genap, hingga pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)," imbuhnya.
"Namun saya menilai harganya masih terlalu mahal, jadi masih perlu ada kebijakan lain agar harganya bisa lebih murah," sambungnya.
Tidak hanya itu, berkembangnya kendaraan listrik juga dipengaruhi produk-produk dari merek populer di Tanah Air.
"Pabrikan terbesar otomotif di Indonesia adalah Toyota, tapi Toyota masih sangat mengandalkan produk konvensional untuk jualannya," pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini ada beberapa produk mobil listrik yang beredar di Indonesia.
Mulai dari Nissan LeAF yang dihargai Rp 649 juta hingga Rp 651 juta on the road (OTR) DKI Jakarta.
Selain itu ada dua produk dari Hyundai yang juga diset harga Rp 600 jutaan ke atas.
Yakni Hyundai IONIQ Electric yang dibanderol Rp 637 juta dan KONA Electric Rp 697 juta OTR DKI Jakarta.