“Karena banyak yang pakai, spare part kita tidak khawatir. Selebihnya, untuk internal mesin kita biarkan standar, karena masih dalam riset juga,” sebut Bukbis Pancawinarna.
Sementara itu ECU mesin pakai racikan Jogja, yang digarap sendiri, berlabel Biies Injection.
Bukan hanya mesin, untuk koil juga diganti. Pakai model coil on plug dengan menyomot milik mesin Honda K24.
Pak Biies, demikian sapaan Bukbis, meyakini penggunaan direct fire 1 koil untuk 1 busi, pengapian akan lebih bagus dan merata.
Sementara itu, untuk meneruskan tenaga mesin, transmisi yang dipakai masih bawaan Starko 1987.
Hanya saja sudah mengalami modifikasi untuk bagian limited slip differential (LSD).
Kaki-kaki, sebagai salah satu kunci di sprint reli juga masih menggunakan sistem aslinya.
Sokbrekernya pakai keluaran Drummond, sedangkan per pakai King dan arm masih standar.