Otomotifnet.com - Pabrikan Ducati terpantau memakai Front Ride Height Device pada tes pramusim MotoGP 2022.
Teknologi ini dapat mengatur tinggi rendah suspensi depan secara manual.
Tujuannya yakni mengurangi potensi wheelie (ban depan terangkat) serta mendongkrak akselerasi saat start maupun keluar dari tikungan.
Pabrikan lain kemudian protes dan mendesak Dorna Sports untuk melarang Front Ride Height Device.
Karena dianggap akan mendorong pabrikan MotoGP lain mengembangkan hal serupa.
Komponen seperti itu dinilai akan membuang banyak uang untuk riset.
Kemudian aplikasinya juga belum terbukti dapat membuat pembalap lebih cepat di lintasan.
Salah satu pihak yang paling keberatan adalah pabrikan Aprilia.
Direktur Teknik Apilia Romano Albesiano, menilai sistem ini tidak terlalu berguna tetapi bakal mendorong pabrikan lain menggunakan hal sama.
Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti menanggapi kontroversi yang muncul.
Paolo Ciabatti menegaskan bahwa Ducati selalu berinovasi sambil tetap berada dalam regulasi.
"Kami telah mengembangkan sistem yang membutuhkan waktu dan investasi dari pihak perusahaan," kata Paolo Ciabatti dikutip dari Tuttomotoriweb.it.
Baca Juga: Ducati Desmosedici Numpang Pikap, Imbas Francesco Bagnaia Crash di Tes MotoGP Mandalika
"Kami menyesal mendengar bahwa perangkat ini dipertanyakan," sambung Paolo Ciabatti.
Ducati sendiri merupakan pabrikan motor yang paling inovatif di MotoGP.
Meski demikian beberapa inovasi yang dilakukan beberapa kali mengundang pro dan kontra.
Sebelumnya, Ducati sempat diprotes dengan penggunaan winglet.
Tapi, sekarang semua pabrikan sudah menggunakannya juga untuk meningkatkan aerodinamika.
Front Ride Height Device sebetulnya pengembangan Rear Ride Height Device yang dapat membantu motor saat start dan keluar tikungan.