"Ribet, masa harus kumpulin 50 orang supaya bisa dapat diskon tiket," jelas salah satu warga Kota Mataram, Humaera, dikutip dari Tribunlombok.com (28/2/2022).
Ia menambahkan, dirinya memilih untuk tidak mendapatkan diskon 10 persen jika syaratnya malah memberatkannya.
Terlebih ia juga tidak masalah jika harus membayar tiket dengan tarif normal.
"Mending bayar tiket harga normal, lebih mudah dan tidak berbelit-belit," lanjut Humaera.
Tak jauh berbeda, Eka selaku warga Kota Mataram menilai kalau sistem diskon tiket MotoGP ini sama saja seperti strategi marketing.
Jadi seperti marketing yang tidak mau mengeluarkan sumber daya lebih dan memanfaatkan masyarakat dengan embel-embel diskon tiket 10 persen.
"Ujung-ujungnya kan kita yang nyari pembeli hanya untuk dapat potongan Rp 150 ribu saja," ungkapnya.
Sedangkan Iksan yang juga warga Kota Mataram mengaku tidak tahu terkait diskon tiket MotoGP untuk warga ber-KTP NTB.
"Malah baru tahu sekarang kalau ada fasilitas pembelian kolektif kayak gini," tuturnya.
Baca Juga: Ratusan Pelaku UMKM Siap Tampil di MotoGP Mandalika 2022, Jual Makanan Sampai Kriya