Namun saat gas dibejek spontan, mampu menghasilkan performa tangguh dan responsif.
Nah, untuk mengetahui ketangguhan transmisi IVT ini, kami juga coba jajal mendaki di tanjakan yang cukup curam, yaini dengan kemiringan 17,7 derajat dan 22 derajat, dengan kondisi full penumpang (5 orang dewasa dengan bobot total 350 kg).
Lokasinya di kawasan Leuwi Hejo, Babakan Madang, Bogor.
Walaupun jalurnya cukup sempit dengan penuh tanjakan, tapi cukup digemari warga Jakarta untuk berwisata.
Jadi, Creta kami posisikan berhenti di tengah tanjakan tadi, kemudian digas sekuat-kuatnya.
Kondisi AC dalam keadaan nyala dengan setelan suhu paling rendah, dan kecepatan blower AC di satu bar.
Fitur traction control pun dalam keadaan aktif, serta sistem audio ikut dinyalakan, bahkan tak lupa kami nyalakan wiper karena saat pengujian ini tiba-tiba turun hujan deras.
Sebagai informasi pada jalur tanjakan yang kami lalui saat berhenti, memiliki disudut kemiringan 17,7 derajat dengan panjang kurang lebih 30meter.
Start mobil berhenti pas disudut kemiringan 17,7 derajat, dari diam dengan fitur Hill Start Assist Control (stop and go) lalu injak pedal gas dengan jalanan diguyur hujan, hasilnya mantap nih Creta Prime 1.5 IVT ini dapat melaju mulus tanpa tersendat atau kepayahan.
Bahkan ketika diuji untuk kedua kalinya, hasilnya tetap kuat.
Saking penasaran kami test juga pada kemiringan 22 derajat, tetapi jalurnya agak pendek.
Masih dalam kondisi jalan basah, Creta ini mampu naik walaupun terjadi spin sedikit pada ban depan. Jossgandosss!
Penasaran untuk melihat saat hujan-hujan Creta diajak nanjak, sambangi IG @otomotifweekly yaa..