Otomotifnet.com – Sering kejadian mobil mogok atau gak kuat distart, lantaran akinya mulai lemah.
Mungkin kalau umur pakainya di atas 2 – 3 tahun, masalah tersebut masih tergolong wajar.
Tapi kalau kejadian ini dialami belum ada 2 tahun pakai, misal cuma satu setengah tahun, jelas ini sesuatu yang tidak normal.
Mungkin saja battery atau accu mobil Anda jarang diperhatikan atau dirawat.
Nah, agar aki mobil kita bisa tetap panjang umur pakainya, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sendiri di rumah, tanpa harus ke bengkel. Berikut tipsnya!
1. Rutin Cek Indikator Aki
Baca Juga: Bukan Bocor atau Ulah Setan, Dua Sebab Air Aki Mobil Cepat Susut, Intinya Gerah
Umumnya produsen aki jenis basah maupun kering, sudah melengkapi aki buatannya dengan healthy indicator.
Dengan hanya melihat indikator, bisa diketahui performa aki tersebut.
Bila indikator berwarna hijau atau biru, bisa diartikan performa aki dalam kondisi fit.
Indikator berwarna putih menunjukkan aki dalam kondisi harus dicharge. Juga mengisyaratkan bahwa tegangan pada aki sedang tidak dalam kondisi puncak.
Sebaliknya bila indikator berwarna merah atau tidak lagi mengeluarkan warna, berarti aki tidak menyimpan setrum atau sudah rusak.
Meski begitu, indikator tersebut tak bisa selalu menjadi patokan.
Untuk aki yang memiliki kerusakan hanya pada sebuah sel timah, aki tetap akan memberikan indikasi berwarna hijau atau biru pada indikator.
Sebaliknya, tak jarang indikator sudah berwarna merah, tetapi aki tetap tokcer untuk cranking.
Deteksi yang ideal bisa dengan AVO meter bila ingin mengetahui tegangan atau ampere yang sebenarnya.
2. Jaga Level Air Aki
Baca Juga: Bongkar Rahasia, Aki Mobil Ini Punya Arus Listrik Lebih Kuat Karena Ini
Pada aki jenis basah atau yang masih menggunakan cairan, harus selalu terjaga di antara garis low level dan upper level, yang tertera pada aki.
Bila berada di bawah low level, segera tambahkan. Air aki berfungsi untuk membantu mendinginkan sel-sel aki.
Jika terlihat berkurang dan tidak segera ditambah, sel-sel dalam aki bisa berubah bentuk (melengkung) dan dapat memicu hubungan pendek.
3. Periksa Terminal Aki
Korosi pada terminal aki dapat dibersihkan dengan menyiramkan air panas, atau gunakan contact cleaner.
Korosi dan kabel yang kendur, dapat membuat daya hantar arus listrik lemah.
Sehingga, arus listrik yang mengalir ke motor starter menjadi kecil dan tidak cukup kuat untuk memutar dinamo starter.
Beri gemuk (grease) pada terminal untuk mencegah korosi.
4. Matikan Komponen Kelistrikan
Setelah berkendara, matikan dulu komponen kelistrikan seperti lampu dan head unit, sebelum mematikan mesin.
Jika mobil tidak digunakan dalam waktu lama, lepaskan terminal negatif.
Hal ini dilakukan agar setrum di aki tidak terus menerus mengalir ke komponen kelistrikan yang membuat daya aki berkurang.
Tuh, mudah kan?