Sementara di jalur biasa kecepatan bervariasi mulai dari kecepatan rendah hingga 80 km/jam.
Terkadang kami juga beberapa kali berhenti sejenak untuk istirahatkan badan selama beberapa menit, dalam kondisi mobil tetap dihidupkan dan AC nyala.
Nah, dengan semua kondisi tersebut, ternyata konsumsi BBM SUV asal negeri Tirai Bambu China ini tidak mengecewakan.
Sekadar informasi, Almaz RS yang kami bawa ini dipersenjatai mesin bensin 4 silinder segaris berkapasitas murni 1.451 cc, DOHC 16 katup, Dual Variable Valve Timing (DVVT), plus turbocharger.
Rasio kompresi mesin ini sebesar 9,5:1, yang direkomendasikan menenggak bahan bakar dengan nilai oktan 92 lantaran ada doping turbo, dimana kami menggunakan Pertamax.
Mesin ini dipadu transmisi Continuous Variable Transmission (CVT) 8-percepatan simulated, dengan sistem penggerak roda depan (FWD).
Di atas kertas, dapur pacu 1.5 liter turbo yang dipakai Almaz RS ini mampu memuntahkan tenaga maksimum sebesar 140 dk pada 5.200 rpm, dan torsi 250 Nm 1.600-3.600 rpm.
Nah, berdasarkan kalkulasi dari sistem perhitungan konsumsi BBM rata-rata (fuel average di layar MID) pada Almaz RS yang kami kendarai ini, masih mampu membukukan angka 9,7 km/liter.
Tapi saat akan tiba di Pelabuhan Merak, kami sempat meraih konsumsi BBM 13,3 km/liter loh.
Sementara dari hasil tes yang pernah dilakukan tester OTOMOTIF dalam kondisi sendirian tanpa penumpang dan beban, plus jalur yang dilewati cenderung datar dan tanpa berhenti, untuk pemakaian luar kota bisa meraih 15,7 km/liter.
Jadi rasanya perolehan tersebut masih terbilang irit, mengingat kondisi kabin terisi beban yang cukup berat, ditambah beberapa kali kami berhenti lama dalam keandaan mesin tetap dinyalakan.
Bagaimana menurut Anda?