"Jd kalo pake bahasa di jepit kok kayaknya nggak pas.. bahasa yg paling tepat adalah.. kalah mental untuk masuk lebih dulu ke jalur yg kamu inginkan..
interopeksi dan jangan biasakan mencari kambing hitam utk mengekspresikan kelemahan diri sendiri," papar Rian Mahendra.
Dalam komentarnya lainnya, Rian Mahendra menuturkan dirinya sebenarnya mengapresiasi apabila ada pengawasan dari pengguna jalan lain perihal perilaku armadanya di jalanan.
Dia pun pernah menindak anak buahnya yang terbukti salah usai menerima barang bukti video yang terjadi di jalan raya.
"Saya memang memasrahkan kepada rekan2 pengguna jalan utk pengawasan rekan2 kami dijalan.. jd akun2 kaya gini penting..
dulu pernah kok ada kejadian tapi berhubung kami yg salah.. jd saya bisa menindak crew nya dan meminta maaf kepada pengguna jalan yg merasa dirugikan," jelas Rian Mahendra.
Namun untuk kasus ini, Rian Mahendra menyebut bukan karena kesalahan armada busnya.
"Tapi kalo di video ini ma.. kalo bahasa anak ML.. video orang kalah ngaduk mekanik terus curhat," ujar Rian Mahendra.
Postingan itu memang mendapat banyak komentar yang mayoritas mendukung yang dilakukan bus PO Haryanto karena merasa justru pengemudi mobilnya yang salah.
Baca Juga: Jangan Ngamuk Dulu, Ini Alasan Tiket Bus Mudik Naik 100 Persen, PO Haryanto Angkat Bicara