Gak Nyangka, Awal Fortuner Masuk Indonesia Masih CBU, Tapi Laku Keras

Andhika Arthawijaya - Rabu, 8 Juni 2022 | 22:20 WIB

Toyota Fortuner bensin generasi awal (2005) (Andhika Arthawijaya - )

Saat itu pilihan tipenya adalah 2.7 G dan 2.7 V untuk 4x4. Jadi, Fortuner bisa diandalkan baik di aspal maupun medan off-road.

Nah, di bulan September 2006 SUV ini kemudian dijual secara Completely Knock Down (CKD).

Lalu di tahun 2007 Fortuner dilengkapi line up-nya dengan memasukkan opsi mesin diesel.

Baca Juga: Tampang Masih Gagah, Ini Hasil Tes Fortuner 2.5 G A/T 4x4 Diesel 2014

Dok. OTOMOTIF
Toyota Fortuner diesel 2007

Mesin diesel 2KD-FTV 2.494 cc D4-D bertenaga 102 dk dan torsi 26,5 Kgm (260 Nm) yang dipadu transmisi manual 5-speed pun langsung menjadi favorit hingga saat ini.

Facelift pertama Fortuner terjadi di tahun 2008 dengan sentuhan ringan di sektor eksterior.

Lalu di tahun 2009, Fortuner diesel hadir dengan transmisi otomatis 4-speed ECT.

Kemudian di tahun 2011, Grand New Fortuner hadir tampil dengan wajah yang lebih sporty dan dinamis.

Dok. OTOMOTIF
Mesin diesel 2KD-FTV 2.494 cc D4-D

Selang satu tahun kemudian (2012), Toyota kembali meningkatkan performa pada Fortuner dengan memperkenalkan teknologi VNT (Variable Nozzle Turbocharger).

Kapasitas mesin masih persis 2.494 cc, namun tenaganya bisa dikerek jadi 145 dk di 3.400 rpm, dan torsi jadi 34,4 Kgm (337 Nm) di 1.600-2.400 rpm.

Bahkan sosoknya makih gagah dengan hadirnya air scoop di atas kap mesin sebagai pendingin intercooler. Kyn

Dok. OTOMOTIF
Grand New Fortuner 2011