"Intinya (dari konfirmasi) ini sudah dapat meredam dari netizen, (menegaskan) bahwa (mobil) Kijang-nya tidak menghalangi ambulans," tambahnya.
Atas kegaduhan ini, Slamet mengimbau kepada pengguna jalan raya.
"Himbauan kita untuk pengguna kendaraan jika ada kendaraan prioritas (ambulans, pemadam kebakaran) dan memberikan jalan," terangnya.
"Jika memungkinkan menepi ke kiri dengan pelan tetap awas. Namun kalau tidak bisa, bisa diam jangan berpindah lajur," terangnya.
"Sedangkan untuk pengemudi ambulans dan kru, untuk fokus kemanusiaan atau menolong orang saja. Tidak perlu mencari kesalahan orang lain," tegasnya.
"Kecuali kendaraan tersebut memang (sengaja) menghalang-halangi, itu terlihat saat menutupi lajur ambulans dengan durasi yang lama," ungkapnya.
Slamet menambahkan, untuk mengunggah video agar lebih hati-hati kembali, terlebih jika unggahan itu dapat menyudutkan orang lain.
"Jangan sampai video itu disalahgunakan oleh orang lain," tandasnya.
Ditemui usai menjalani pemeriksaan oleh Satlantas Polres Klaten, Dimas selaku pengemudi ambulans menjelaskan secara singkat peristiwa tersebut.
"Bermula di depan Pasar Kraguman, memang (saat itu) dari lajur kiri arus terlalu padat saat saya ambil ke kanan itu ada Kijang," ujarnya.
Dia menyebutkan jika telah memberikan isyarat agar Kijang di depannya memberi jalan untuk lewat.
"Saya sudah berusaha memberikan isyarat agar Kijang itu memberi celah jalan untuk mobil ambulans, baru (setelah) sampai di (Jogonalan) bisa melewati mobil tersebut," tambahnya.
Dikonfirmasi setelahnya, Rafif yang mengunggah video tersebut mengaku hanya mengunggah ke satu akun media sosial TikTok.
"Video tersebut sebelumnya tidak saya share ke grup, hanya saya upload di akun Tiktok saya dengan kata-kata," jelasnya.
"Satu detik bagi kami sangat berharga karena ada nyawa yang harus kita selamatkan. Tapi tiba-tiba ada yang upload di Facebook dengan kalimat berbeda," tandasnya.
Baca Juga: Mobil Doang Gagah, Sopir Daihatsu Taft Hiline Dicari Polisi, Alasan Tak Punya Nurani