Depresiasi Mobkas Korsel Mengenaskan Dibanding Jepang, Segini Estimasi Hitungannya

Irsyaad W,Naufal Shafly - Kamis, 7 Juli 2022 | 17:20 WIB

Ilustrasi Hyundai H-1 (Irsyaad W,Naufal Shafly - )

"Jadi istilahnya kalau jual mobil kan harus pikirin nilai investasinya," bebernya.

"Contoh beli harga Rp 100 juta kita jual dengan harga Rp 110 juta. Jangan sampai kita beli Rp 100 juta terus barangnya kelamaan ada di showroom karena susah laku, eh ternyata pasarannya turun jadi tinggal Rp 90 juta," jelasnya.

"Intinya sih pasarnya belum stabil, jadi dari sisi pedagang juga bingung nentuin harga pasarnya," tambahnya.

Rianto Prasetyo
Hyundai Tucson XG CRDi

Sedangkan Yudi Budiman, Owner showroom Indigo Auto mengatakan resale value mobil Korea Selatan memang lebih anjlok untuk beberapa model.

"Jadi untuk model 2020 ke atas kayak Tucson, H-1 dan Santa Fe varian bensin resale value-nya memang cukup anjlok," kata Yudi beberapa waktu lalu.

"Misalnya kalau setahun atau dua tahun pemakaian, harga Hyundai itu turunnya sekitar 10 sampai 15 persen," ungkapnya.

"Sedangkan brand Jepang dari Toyota atau Honda 10 sampai 12 persen," lanjut Yudi.

Sebagai gambaran, ada hitungan kasar terkait resale value Hyundai Santa Fe dan Honda CR-V.

Kedua model ini merupakan kompetitor yang sebanding di segmen medium SUV.