Depresiasi Mobkas Korsel Mengenaskan Dibanding Jepang, Segini Estimasi Hitungannya

Irsyaad W,Naufal Shafly - Kamis, 7 Juli 2022 | 17:20 WIB

Ilustrasi Hyundai H-1 (Irsyaad W,Naufal Shafly - )

Otomotifnet.com - Disebutkan harga mobil bekas Korea Selatan tak sebaik Jepang.

Bahkan bisa dikatakan, depresiasinya mengenaskan dibanding mobkas Jepang.

Faktor penyebabnya beragam, salah satunya kurang peminat.

Menurut Ivan Pratama, Owner showroom mobil bekas Tira Auto peminat mobkas merek Korea Selatan saat ini memang masih sedikit.

Ia pun mengakui, showroomnya jarang menjual mobil bekas merek Korsel seperti Hyundai dan KIA.

"Jujur saya sih jarang main mobil Korea Selatan, karena memang marketnya juga kurang, hanya orang-orang tertentu aja," kata Ivan saat dihubungi, (12/6/22).

Ivan mengaku lebih cepat menjual mobil asal Jepang seperti Honda yang harga jual kembalinya relatif stabil dan banyak dicari konsumen

"Kalau jual mobil Jepang, misalnya Honda CR-V turbo, itu istilahnya enak tinggal makan dan tinggal tidur," tuturnya.

"Kalau pegang mobil Korea Selatan kayak Hyundai misalnya, itu lebih berisiko," ujarnya.

Risiko yang dimaksud harga pasaran yang tidak stabil, dan sering turun drastis secara tiba-tiba.

"Jadi istilahnya kalau jual mobil kan harus pikirin nilai investasinya," bebernya.

"Contoh beli harga Rp 100 juta kita jual dengan harga Rp 110 juta. Jangan sampai kita beli Rp 100 juta terus barangnya kelamaan ada di showroom karena susah laku, eh ternyata pasarannya turun jadi tinggal Rp 90 juta," jelasnya.

"Intinya sih pasarnya belum stabil, jadi dari sisi pedagang juga bingung nentuin harga pasarnya," tambahnya.

Rianto Prasetyo
Hyundai Tucson XG CRDi

Sedangkan Yudi Budiman, Owner showroom Indigo Auto mengatakan resale value mobil Korea Selatan memang lebih anjlok untuk beberapa model.

"Jadi untuk model 2020 ke atas kayak Tucson, H-1 dan Santa Fe varian bensin resale value-nya memang cukup anjlok," kata Yudi beberapa waktu lalu.

"Misalnya kalau setahun atau dua tahun pemakaian, harga Hyundai itu turunnya sekitar 10 sampai 15 persen," ungkapnya.

"Sedangkan brand Jepang dari Toyota atau Honda 10 sampai 12 persen," lanjut Yudi.

Sebagai gambaran, ada hitungan kasar terkait resale value Hyundai Santa Fe dan Honda CR-V.

Kedua model ini merupakan kompetitor yang sebanding di segmen medium SUV.

Ambil contoh harga pasaran Santa Fe dan CR-V lansiran 2019 atau tiga tahun pemakaian.

Alasannya, usia pemakaian tiga tahun bisa dibilang ideal untuk ukuran mobil bekas karena tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.

Di situs jual beli online, Hyundai Santa Fe tipe GLS CRDi bekas tahun 2019 harga termurahnya Rp 485 juta.

Dok.OTOMOTIF
Headlamp Hyundai Santa Fe 2.2 CRDi 2018

Jika melihat harga Hyundai Santa Fe GLS CRDi di Desember 2019, model tersebut pada saat itu dibanderol Rp 574 juta (OTR DKI Jakarta).

Kalau dihitung, depresiasi harganya Rp 89 juta atau sekitar 15,5 persen.

Sedangkan, harga mobil bekas Hyundai Santa Fe 2019 yang termahal di situs jual beli online adalah Rp 519,9 juta untuk tipe 2.2 XG CRDi.

Pada Desember 2019, harga baru tipe tersebut adalah Rp 594 juta (OTR DKI Jakarta).

Itu berarti penurunan harganya adalah Rp 74,1 juta atau 12,4 persen.

Sementara Honda CR-V bekas harga termurah yang dipasarkan di situs jual beli online adalah Rp 410 juta untuk tipe 1.5 Turbo.

Pada Desember 2019 harga unit baru untuk model tersebut adalah Rp 490,1 juta (OTR DKI Jakarta).

Artinya depresiasi harganya Rp 79,9 juta atau 16,3 persen.

Sedangkan untuk harga Honda CR-V bekas tahun 2019 yang termahal adalah Rp 495 juta, tipe 1.5 Turbo Prestige.

Pada Desember 2019 harga unit baru untuk model tersebut adalah Rp 531,1 juta (OTR DKI Jakarta).

Kalau dihitung, itu berarti depresiasi harganya adalah RP 36,1 juta atau 6,7 persen.

Dari perhitungan di atas, dapat terlihat bahwa depresiasi harga Hyundai Santa Fe ada di rentang 12,4 persen sampai 15,5 persen.

Sedangkan depresiasi Honda CR-V ada pada rentang 6,7 persen sampai 16,3 persen.

Baca Juga: Pedagang Blak-blakan, Jualan Mobil Bekas Hyundai Sulit Meski Murah dan Fitur Komplit