"Kemudian mengukur jalan ini, slotnya berapa. Terus ada isu terkait masalah traffic light juga, kita akan amati dan analisa dan yang penting juga kita akan minta keterangan dari pengemudi, sebenarnya yang terjadi apa," tuturnya.
"Jadi kita akan lakukan evaluasi yang komprehensif untuk menarik kesimpulan," ucapnya.
Menurut Wildan, analisis akan dilakukan dalam waktu sesegera mungkin.
Pihaknya akan memeriksa pengemudi hingga kondisi jalan di lokasi.
"Inikan bukan hal yang sulit, mudah-mudahan secepatnya," kata Wildan.
Ia menjelaskan, hari ini (19/7/22) akan memeriksa truk tangki Pertamina dan meminta keterangan pengemudinya.
"Jadi satu atau dua hari ini bisa punya gambaran, apa yang terjadi dan penyebabnya," ujarnya.
"Karena mengukur jalur juga mudah. Jadi ya mudah-mudahan semuanya lancar," sambungnya.
Sementara itu, Kakorlantas Polri, Irjen Firman Shantyabudi mengatakan dugaan sementara kecelakaan akibat rem truk Pertamina tak berfungsi.
Namun, kata dia, pihak kepolisian masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Masih terlalu dini, petugas masih di TKP. Dugaan sementara rem blong. Tapi harus dibuktikan lebih dahulu supaya objektif," tandas Firman.
Diketahui, kecelakaan terjadi di Cibubur, tepatnya di Jl Transyogi, Jatirangga, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat.
Tepatnya sekitar pukul 15:30 WIB, (18/7/22).
Akibat kecelakaan tersebut, total ada 10 korban tewas dan lima luka-luka.
Baca Juga: Tragedi Berdarah Truk Pertamina, Gilas Motor dan Mobil, Korban Tewas 10 Orang