Otomotifnet.com - Seiring hadirnya Suzuki S-Presso, istilah kanibalisasi pasar antara dua model dari merek yang sama muncul.
Diketahui S-Presso resmi menjadi city car terbaru Suzuki di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022, yang mana segmen ini sebelumnya sudah dihuni Ignis sejak 2017 lalu.
Baik Suzuki S-Presso maupun Ignis pun dinilai memiliki kesamaan profil, mulai dari segmentasi pasar, dimensi, serta harga yang tidak terpaut jauh di rentang Rp 150 juta hingga Rp 200 juta.
Meski secara profil keduanya memiliki kemiripan, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) yakin baik Ignis maupun S-Presso bisa saling berdampingan untuk mengisi ceruk pasar yang lebih luas.
Salah satunya berkaitan dengan penempatan harga dari kedua city car berbodi kompak tersebut, yang mana konsumen akan tersaring dengan sendirinya saat memasuki tahap pembiayaan.
"Dalam rentang harga Rp 150 juta sampai Rp 200 juta, itu kalau di market Indonesia biasanya Price Conscious (kesadaran harga) dan sudah terjadi tingkatan mana yang mau ambil," ujar Harold Donnel, Head of Brand Development & Marketing Research 4W SIS.
"Karena efek TDP dan anggsuran itu pasti langsung terfasilitasi. Sehingga dari hal tersebut kami yakin tidak akan kanibalisme, karena setiap segmen itu punya pasarnya masing-masing," imbuhnya kepada awak media saat berada di GIIAS 2022 belum lama ini.
Selain harga, faktor lainnya yang membuat Harold yakni Suzuki S-Presso dan Ignis bisa jalan berdampingan adalah perbedaan profil konsumen yang disasar.
Begitu juga dengan potensi bonus demografi pada masa mendatang, yang juga menjadi pertimbangan Suzuki untuk memperkuat posisi mereka di segmen mobil perkotaan dengan dimensi kompak.
"Kami percaya, konsumen dari Suzuki Ignis dia sudah di segmen yang lebih mature. Mungkin umur 25 tahun ke atas yang sudah berkeluarga dengan maksimum anak dua," tutur Harold lagi.
"Sementara Suzuki S-Presso di bawah 25 tahun, mungkin first Jobber, remaja atau yang baru saja menikah," lanjutnya.
Secara penempatan harga dan fitur, diakui Harold Suzuki S-Presso pun mengincar konsumen di segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang sebelumnya dihuni Karimun Wagon R.
"Di sisi lain, kami juga sadar bahwa market LCGC itu masih cukup besar. Apalagi LCGC dua row selama 2022 ini kontribusinya mencapai 8,4 persen terhadap total market otomotif," papar Harold.
"Dari sisi fitur, Suzuki Ignis dan S-Presso jelas ada perbedaan. Ignis lebih lengkap dengan harga mulai Rp 180 jutaan, sementara S-Presso lebih kompetitif dari Rp 155 juta hingga Rp 164 juta," pungkasnya.
Baca Juga: S-Presso Baru Awal, Suzuki Siap Boyong 7 Mobil DNA SUV ke Indonesia