Otomotifnet.com - Seperti diketahui, pendatang baru Suzuki S-Presso diluncurkan dengan banderol mulai Rp 155 juta OTR Jakarta.
Harga segitu, tentu nyerempet harga LCGC (Low Cost Green Car), yang memang distrategikan untuk merebut pangsa pasar LCGC sepeninggal Suzuki Karimun Wagon R yang telah disuntik mati.
Nah buat yang bertanya-tanya mengapa S-Presso enggak sekalian dimasukkan ke kategori LCGC?
Tentu jawabannya, S-Presso harus diproduksi di Indonesia dengan TKDN lebih dari 80 persen.
S-Presso didatangkan dari India.
Namun dibanderol murah lantaran menyesuaikan pangsa pasar di segmen LCGC.
Bahkan harga jualnya bikin deg-degan segmen city car yang juga dibidik PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam memasarkan S-Presso.
Meski begitu, kabarnya S-Presso diwacanakan bakal diproduksi lokal.
Meski begitu, SIS masih mempertimbangkan kemungkinan tersebut.
Head of 4W Product Development PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yulius Purwanto mengungkapkan, pihaknya masih melakukan studi terkait minat masyarakat Indonesia terhadap S-Presso.
Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR