Beberkan Data, Kemenperin Sebut Animo Kendaraan Listrik Kian Membludak

Harryt MR - Jumat, 16 September 2022 | 16:00 WIB

(ilustrasi) Mobil listrik Toyota C+Pod, berkapasitas dua penumpang yang bisa digeber dengan jarak tempuh 100-150 kilometer (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjadikan kenaikan harga BBM menjadi momentum beralih ke kendaraan listrik.

Bahkan Kemenperin beberkan data, bahwa animo masyarakat terhadap kendaraan listrik makin membludak.

“Meningkatnya minat masyarakat ke kendaraan rendah emisi juga dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi,”

“Sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan harga minyak global,” sebut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Taufiek Bawazier.

Hal tersebut disampaiakan Taufiek dalam kapasitasnya mewakili Menteri Perindustrian pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya (14/9/2022).

Lebih lanjut, Dirjen ILMATE mengemukakan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan GIIAS yang memberikan informasi dan edukasi kepada pengunjung tentang keunggulan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

“Pada penyelenggaraan GIIAS 29th di ICE BSD beberapa waktu lalu, terdapat tren kenaikan cukup signifikan dari masyarakat yang tertarik untuk memiliki kendaraan teknologi elektrifikasi (xEV),”

“Baik kendaraan berjenis hybrid sampai dengan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB),” papar Taufiek, disela gelaran GIIAS Surabaya 2022.

Lebih lanjut, Ia membeberkan data terkait besarnya animo masyarakat dari terjualnya 1.594 unit kendaraan xEV.

Yakni dengan rincian 1.274 unit BEV/KBLBB, dan 320 unit kendaraan hybrid.

Penjualan tersebut jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun periode di tahun 2021.

Transisi kendaraan listrik juga menjadi momentum disaat Pemerintah yang telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, lantaran tingginya harga minyak dunia.

Kemenperin juga memberikan apresiasi pada gelaran GIIAS ke-29 yang tercatat dihadiri hingga 385 ribu pengunjung, dengan jumlah transaksi sebesar Rp11,74 triliun untuk pembelian sebanyak 26.658 unit kendaraan.

Capaian tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang digelarnya GIIAS.

“Pameran GIIAS secara langsung akan menjadi pengungkit faktor produktivitas, sekaligus bukti bahwa industri otomotif sebagai sektor andalan, dapat memberikan sumbangsih nyata bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia,” imbuhnya.

Masih menurutnya, industri otomotif menjadi kontributor utama terhadap sektor industri alat angkutan.

Saat ini, telah memiliki total 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat.

“Industri kendaraan bermotor roda empat memiliki total investasi sebesar Rp139,37 triliun, dan kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun,” ungkap Taufiek.

Baca Juga: Industri Otomotif Terdisrupsi Kendaraan Listrik, Ini Kunciannya

Industri otomotif menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang, serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai pasok otomotif dari tier-1 sampai tier-3.

Sektor ini juga mampu memberikan devisa yang signifikan melalui capaian ekspornya.

“Kinerja ekspor industri otomotif Indonesia sampai Juli 2022 mencapai 238 ribu unit kendaraan CBU dengan nilai sebesar USD2,95 miliar,”

“Kemudian ekspor 60 ribu set kendaraan CKD dengan nilai sebesar USD71,159 juta, dan ekspor 10,27 juta pieces komponen dengan nilai USD1,18 miliar,” sambungnya lagi.

Ia melanjutkan green mobility menjadi titik berat manufaktur untuk menghasilkan kendaraan yang ramah lingkungan dengan berbagai kemajuan teknologi,”

Baca Juga: Menko Airlangga, GIIAS 2022 Bukti Industri Otomotif Baik-Baik Saja

“Sehingga sektor otomotif dapat mendukung target carbon neutral di tahun 2060,” tuturnya menambahkan.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menyampaikan, pihaknya memiliki misi untuk menunjukkan kinerja gemilang dari industri otomotif Indonesia.

Sekaligus menjadi dorongan untuk pertumbuhannya.

“Gaikindo mencatat kenaikan yang signifikan pada penyelenggaraan GIIAS 2022, yaitu berhasil meningkat sebanyak lebih dari 30%, baik secara unit maupun rupiahnya,” papar Nangoi.