Otomotifnet.com - Pengusaha bus di Jepara, Jawa Tengah teriak soal pembelian Solar.
Karena jatah pembelian Solar per hari disebut tak masuk akal.
Keluhan ini disampaikan Iqbal Tosin, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) kabupaten Jepara.
Menurutnya, pembatasan pembelian Solar ini membebani para pengusaha bus.
Karena sebelum kenaikan BBM, harga suku cadang sudah lebih dulu meroket.
Dikatakan hal itu imbas perang Rusia-Ukraina.
Kemudian sekarang ditambah kenaikan harga BBM yang membuat harga tiket ikut melejit.
Menurut Iqbal, aturan pembatsan pembelian solar maksimal 200 liter itu tidak maksimal.
Sebagai gambaran, bus dengan trayek Jepara-Jakarta PP butuh 500 liter solar.
"Kalau kuota dibatasi 200 liter itu sampai mana sehari?" ujar Iqbal, (19/9/22).
Iqbal mengungkapkan pengusaha bus kesulitan menyesuaikan dengan kondisi saat ini.
Menurutnya, pengusaha bus termasuk jasa layanan masyarakat.
Seharusnya tidak ada pembatasan solar untuk bus atau kendaraan pelat kuning.
Dengan meniadakan pembatasan solar bagi pelat kuning, kata Iqbal, subsidi BBM bisa tepat sasaran.
Dia mengkhawatirkan aturan membuat pemilik bus dan pengelola SPBU saling tidak enak.
Pihak SPBU tidak bisa melayani karena terbentur aturan.
Sementara pengusaha bus tidak ada tempat lain membeli solar selain di SPBU.
Baca Juga: Antre Solar Dipalak Rp 10 Ribu Per Truk, Pria Sok Keras Berakhir Lembek