Syok, KNKT Sebut Tragedi Maut Truk Pertamina Cibubur Gegara Klakson Telolet

Hendra,Irsyaad W - Rabu, 19 Oktober 2022 | 12:20 WIB

Truk Pertamina gilas beberapa motor dan mobil di jalan alternatif Transyogi, Jatirangga, Jatisampurna, Bekasi (Hendra,Irsyaad W - )

Sistem rem hidraulik bekerja digerakkan udara dari tabung penyimpanan.

Ketika pedal rem ditekan, tekanan udara di dalam airtank menggerakkan pushrod yang menekan piston master silinder.

"Tekanan udara ini menghasilkan tekanan hidrolik yang diarahkan melalui pipa ke silinder roda yang menggerakkan rem servis gandar depan dan belakang," jelasnya.

Kenapa harus dibantu dengan tekanan udara?

Karena kendaraan besar seperti truk membutuhkan tekanan yang sangat besar untuk menggerakan sistem rem.

"Tekanannya sampai 200 kg. Kaki manusia tidak akan sanggup untuk menggerakkan. harus dibantu tekanan udara," bilang pria yang berkantor di Jalan Medan Merdeka Timur No.5, Jakarta Pusat.

Istimewa
Ilustrasi sistem pengereman udara truk dan bus.

Ketika airtank bocor akibat klep seleoid rusak, maka persedian udara menjadi tekor.

Dari uji laboratorium KNKT, dalam kondisi mesin idle terukur proses pengisian udara tekan dari 0 sampai ke 9,5 bar berdurasi 14 menit.

Padahal dalam kondisi normal, waktu pengisian udara tekan sekitar 4-5 menit.