Otomotifnet.com - Para penggemar bus jangan cuma tahu suos alias kencang doang.
Lihat betapa tersiksanya bus DAMRI Perintis, jalur ambyar jadi santapan harian.
Bus DAMRI Perintis melayani wilayah 3 TP (tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan).
Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan, beroperasinya bus perintis di daerah 3TP, karena tidak ada penyelenggaraan layanan transportasi lainnya dan secara aspek bisnis belum atau tidak menguntungkan.
"Persebaran jumlah penduduk yang tidak merata menyebabkan adanya beberapa daerah yang terisolir dari daerah lainnya," ucap Djoko dalam keterangan tertulis, (6/11/22).
"Kondisi itu membutuhkan angkutan dan aksesibilitas untuk dapat menjangkau daerah-daerah lain guna menunjang aktivitas dan mobilitas masyarakat setempat," kata Djoko yang juga akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata.
Untuk diketahui, penyelenggaraan angkutan jalan perintis ini mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM Perhubungan 73 Tahun 2019 tentang Pemberian Subsidi Pelayanan Angkutan Jalan Perintis.
Sementara itu, berdasarkan data Direktorat Angkutan Jalan Ditjenhubdat (2022), saat ini ada 156 trayek dari total trayek yang dilayani oleh angkutan jalan perintis di tahun 2022 atau sekitar 54 persen yang merupakan daerah asal-tujuan dan lintasan daerah 3T.
Pada tahun 2022, jaringan trayek angkutan jalan perintis yang dilaksanakan sebanyak 336 trayek, dengan 597 kendaraan dan total anggaran Rp 125.159.942.000.
Adapun untuk pengadaan sarana bus perintis dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan dioperasikan oleh Perum DAMRI melalui mekanisme lelang.
"Pengadaan sarana terakhir tahun 2016, sehingga sekarang semua armada bus dalam kondisi yang sebenarnya kurang layak beroperasi," kata Djoko.
"Ditambah lagi jaringan jalan yang dilayani bukannya jalan yang mulus. Tidak sedikit menyeberangi sungai dan jalan rusak," sebutnya.
"Sejumlah jalan rusak itu wewenang dari pemerintah daerah untuk memperbaikinya, yakni jalan provinsi dan jalan kabupaten," ujar dia.
Saat ini, jumlah trayek paling sedikit ada di Provinsi Jateng, yakni satu trayek.
Sedangkan jumlah trayek Bus DAMRI Perintis terbanyak di Provinsi Papua 38 trayek.
Kemudian, panjang jalan yang dilayani 33.969 kilometer.
Sedangkan panjang jalan yang rusak mencapai 4.478 kilometer (13,18 persen).
Infonya, tidak ada jalan rusak berada di Provinsi Maluku Utara.
Sementara jalan rusak terpanjang berada (1.049 km) di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Menariknya, ada dua trayek Bus Perintis yang melayani Pos Lintas Batas Negara (PLBN), yaitu Jayapura – PLBN Skow dan Merauke – PLBN Sota (Provinsi Papua).
Trayek terpanjang adalah Ambon – Tutuktolu di Provinsi Maluku sepanjang 596 km dengan lama perjalanan sekitar 36 jam.
Sedangkan rute terpendek berada di rute Sofifi – Kantor Gubernur di Provinsi Maluku Utara sepanjang 10 km dengan lama perjalanan 25 menit.
"Outcome pelayanan angkutan jalan perintis di bidang ekonomi adalah meningkatkan perekonomian suatu daerah yang telah dilayani oleh angkutan jalan perintis dengan mempermudah akses warga sekitar yang terisolir menuju pusat perekonomian di pusat kota,” ujar Djoko.
"Pemberian subsidi angkutan jalan perintis merupakan perwujudan kehadiran pemerintah terhadap konektivitas wilayah terisolir dengan memberikan pelayanan Angkutan Umum yang terjangkau terutama di wilayah 3TP," kata dia.
Baca Juga: Pantesan Bus Damri Stop 8 Rute Operasionalnya, Ruginya Tembus Rp 200 Miliar