Otomotifnet.com - Antrean Pertalite usai kenaikan harga masih saja terjadi.
Seperti di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Timika, Kabupaten Mimika.
Motor dan mobil masih memadati sejumlah SPBU untuk bisa mengisi Pertalite (18/11).
Saking panjangnya, antrean sampai memakan sebagian bahu jalan.
Selain itu, antrean terjadi selama berjam-jam untuk mendapatkan BBM tersebut.
Banyaknya kendaraan yang antre tersebut dikeluhkan warga maupun pengguna jalan lainnya karena cukup terganggu dengan banyaknya kendaraan yang antre tersebut.
"Karena sebagian bahu jalan dipakai kendaraan antre, otomatis ya mengganggu pengendara lain. Jalan menjadi kurang lebar," kata salah satu warga.
Antrean Pertalite itu membuat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mimika, Petrus Pali Amba angkat bicara.
Menurutnya, pihak Pertamina tidak konsisten dalam memberikan kuota jenis BBM Pertalitedi sejumlah SPBU yang mengakibatkan BBM Pertalite cepat habis dan menimbulkan antrean tersebut.
"Kalau memang 24 ribu liter ya bilang saja 24 ribu, jangan bilang 16 kalau bisa dikasih 24 per hari," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan jika pihaknya sudah menyurati Pertamina yang intinya meminta terkait kejelasan kuota BBM tersebut.
"Saya sudah menyampaikan ke Pertamina, saya bilang transparan ke kami tentang kuota yang diberikan setiap hari ke SPBU sebagai dasar Disperindag dalam pengawasan," lanjutnya.
tim Disperindag juga selalu standby di setiap SPBU di Timika untuk melakukan pengawasan hingga sore hari.
"Kami mengawasi, sosialisasi juga kami berikan dalam pelarangan penjual eceran. Kami sering melakukan pengawasan ini," katanya.
Selain itu, untuk kuota solar di empat SPBU seperti di Mapurujaya, Nawaripi, SPBU Hasanuddin dan SPBU SP 2 dari Pertamina hanya mendistribusikan 8 ton setiap harinya.
"Jadi di empat SPBU itu dari Pertamina hanya disediakan 8 ton per hari untuk jenis Solar," ujarnya.
Ia berharap, menghindari antrian panjang seperti ini pihaknya meminta agar pertamina lebih tranparan.
"Warga sudah benyak mengeluh karena harga BBM naik dan masih antre juga. Apalagi antrenya panjang, dan ini berbeda dengan sebelumnya," pungkasnya.
Baca Juga: SPBU di Bogor Luluh Lantah, Bermula Gran Max Isi Pertalite, Muncul Percikan