Asep menuturkan, data angka kecelakaan tersebut juga akan diperbarui secepatnya karena hanya mencakup insiden pada periode Januari-Agustus 2022.
Selain faktor manusia, kondisi kelaikan kendaraan yang digunakan juga perlu diperhatikan agar angka kecelakaan di ruas tol Semarang-Solo wilayah Boyolali bisa ditekan.
Ditambah, para pengemudi juga diharuskan mematuhi batas kecepatan di jalan tol yang dilewati.
Baca Juga: Tol Semarang-Solo Berasap Hitam Pekat, Bus Pariwisata Ludes Jadi Bangkai