Seriusi Kendaraan Listrik, VKTR Gandeng Perusahaan Baterai Terbesar di India Dan Cina

Rendy Surya - Sabtu, 24 Desember 2022 | 07:30 WIB

VKTR gandeng Gotion dalam merancang battery pack untuk kendaraan listrik (Rendy Surya - )

Otomotifnet.com – PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), resmi menjalin kerjasama strategis dengan salah satu perusahaan baterai terbesar di India dan Cina.

Kerjasama antara PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) dengan Gotion Hight-Tech Co Ltd lewat anak usahanya, PT Gotion Indonesia Materials, memperkuat posisinya untuk mengembangkan industri hulu kendaraan listrik di Indonesia.

“Kerja sama ini nantinya akan berfokus pada pengembangan baterai pack, yang merupakan salah satu komponen penting dalam anatomi baterai kendaraan listrik,” terang Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama VKTR usai penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), di Jakarta, Jumat kemarin (23/12/2022).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dirut VKTR Gilarsi W. Setijono dan Direktur Eksekutif PT Gotion Indonesia Materials Shen Wenbo.

Gotion
Ilustrasi baterai kendaraan listrik

Gilarsi menambahkan, VKTR berencana memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai dengan kebutuhan baterai yang sudah diproyeksikan hingga tahun 2027.

Harapannya, Gotion High-Tech Co., Ltd. akan membantu menyediakan baterai pack lithium untuk keperluan kendaraan listrik baru maupun kendaraan listrik hasil retrofit yang akan diproduksi oleh VKTR.

Menurut Gilarsi, merancang baterai pack yang tepat, sangat penting untuk memenuhi harapan VKTR sebagai pelanggan terutama dalam hal jangkauan, biaya, keamanan, daya tahan, dan pengalaman berkendara.

Namun, mengintegrasikan teknologi ini dalam kendaraan merupakan tantangan, karena biaya dan kinerja harus dipertaruhkan.

"Baik pendatang baru maupun pemain lama dalam bidang otomotif akan menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan faktor-faktor ini, terutama karena belum ada OEM yang memiliki pengalaman memproduksi paket baterai untuk memandu pengambilan keputusan mereka," jelas Gilarsi.