"Dengan rivalitas tanggung seperti ini, kau takkan mendapat perhatian maksimal," jelasnya.
Pendapat Denning ini jelas relevan, karena pada era-era sebelumnya ada Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo, Dani Pedrosa serta Casey Stoner yang membuat MotoGP menarik dengan masing-masing permusuhannya.
Hampir tak ada pembalap yang liburan bersama ataupun tersenyum bersama setelah menjalani rivalitas mereka.
Bahkan dua dekade silam permusuhan Rossi melawan Max Biaggi ataupun Sete Gibernau juga membuat nama MotoGP melambung.
Masalah lainnya adalah potensi menyalip agak sulit di MotoGP saat ini, beda dengan World Superbike, yang sering nonton keduanya tentu bisa membandingkan.
"Overtaking adalah aspek penting pembalap di WorldSBK karena bisa menyalip pembalap lainnya dan secara langsung bisa melakukan serangan balik. Itu kenapa kita bisa menonton tiga sampai empat kali salip menyalip dua pembalap dalam satu lap," lanjut Denning.
Soal motor, MotoGP tentu masih lebih menarik dengan teknologinya, hanya saja WorldSBK lebih seru soal balapannya.
"Rasanya tidak begitu mudah buat pembalap MotoGP untuk melakukannya karena batasan teknis. Jadi dari sudut pandang murni keseruannya saja, balapan World Superbike lebih menarik," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, MotoGP kesulitan menyalip karena adanya efek turbulensi akibat komponen aerodinamika motornya.
Hal itu yang tak ada di WorldSBK tapi malah membuat balapan lebih ketat.
Baca Juga: Sprint Race MotoGP 2023 Dihujani Kritik Pedas, Bukan Malah Spektakuler Tapi Bahaya