Otomotifnet.com - Mesin turbocharge sangat butuh intercooler.
Ini dikarenakan mesin turbocharger menghasilkan udara yang sangat panas sehingga butuh pendinginan.
Seperti yang kita tahu, mesin turbocharger memanfaatkan gas buang dari hasil pembakaran untuk menggerakkan turbin turbocharger.
Udara dari turbin ini lalu dimasukkan kembali ke ruang bakar sehingga pembakaran bertambah besar.
"Gas buang ini sangat panas, kalau udara panas ini masuk lagi ke ruang bakar bisa berbahaya," ujar Willie Kurniawan dari bengkel spesialis mesin One Second Faster, Kebon Jeruk, Jakarat Barat.
Udara panas yang masuk kembali ruang bakar bisa menyebabkan mesin turbocharger jadi ngelitik.
"Mesin turbocharger kalau ngelitik, risiko mesin jebol dua kali lebih besar daripada mesin biasa," wanti Willy, sapaannya.
Sehingga peran intercooler menjadi krusial untuk mendinginkan udara panas tersebut.
"Intercooler ini mendinginkan gas buang dari turbin baru dimasukkan kembali ke ruang bakar," tutur pria penggemar Honda ini.
Udara yang lebih dingin membuat partikel udara lebih padat sehingga pembakaran lebih jadi optimal.
Alhasil tenaga mobil pun terasa lebih padat ketika berakselerasi.
"Makanya intercooler sering ditempatkan di belakang bemper depan atau di atas mesin," tukas Willy.
Hal ini bertujuan agar intercooler bisa mendapat pasokan udara dingin sebanyak mungkin.
Baca Juga: Penyebab Mesin Mobil Turbocharger Haus Banget Oli, Bengkel Kasih Saran Begini