Ini akan sekaligus mencegah kemacetan dengan membatasi parkir di tepi jalan.
"Misal parkir boleh di Jalan Tunjungan. Kalau mau parkir murah, ya di Gedung Siola.
"Sekalipun dipikir cuma sebentar di pinggir jalan, ini berpotensi menimbulkan macet," katanya.
Nantinya, penerapan tarif baru parkir akan dilakukan setelah kajian kenaikan tarif parkir on street selesai dilakukan.
"Ini kita kaji dulu. Karena itu berimbas pada PAD parkir juga," ujarnya.
Saat ini, lokasi parkir on street di Surabaya tersebar di 1.200 titik.
Jumlah tersebut meningkat dibanding saat pandemi Covid-19 (700 titik lokasi).
Sekalipun pengguna parkir on street akan berkurang, namun ia harap penerimaan PAD Kota Surabaya tak terganggu. Strateginya, tarif dinaikkan.
"Kami sediakan parkir di off street, mau di halaman atau di gedung. Harusnya kita tingkatkan nominalnya (tarif parkir), supaya titiknya berkurang, tapi dapatnya (PAD) tetap," katanya.
PAD Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dari parkir pada 2022 belum memenuhi target.