Salah Besar! Lampu Dim Jangan Jadi Lampu Utama, Pabrik Mendesain Buat Ini

Ferdian - Minggu, 15 Januari 2023 | 13:30 WIB

Ilustrasi lampu jauh (Ferdian - )

Otomotifnet.com - Sudah jadi kebiasaan sebagian orang, pakai lampu jauh atau dim saat menyalip kendaraan lain.

Perilaku tersebut banyak dilakukan terutama saat berkendara di jalan tol.

Dengan begitu, pengendara di depan akan tersadar keberadaan kendaraan lainnya dari arah belakang.

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, penggunaan lampu dim (high beam) tak ada aturan tertulis di peraturan hukum lalu lintas, tapi dikatakan masuk ranah etika.

Menurutnya, lampu tembak dapat digunakan sementara.

Nantinya, dapat langsung dimatikan bila ada kendaraan lainnya dari arah berlawanan.

"High beam kan kode untuk isyarat, biasanya untuk meminta jalur bila akan mendahului. Warning atau peringatan juga, untuk kendaraan dari arah berlawanan, bila di jalur Nasional atau Provinsi yang ada 2 lajur," ucap Jusri.

Saat menyalip, lampu dim dapat digunakan sebagai kode.

Namun, langsung dimatikan begitu kendaraan di depan bergeser untuk memberikan jalur.

Jusri menilai, lampu tembak sebaiknya digunakan untuk membantu pandangan yang terbatas terutama di jalan yang minim lampu penerangan.

"Itu kan silau, mengganggu pandangan para pengemudi lainnya. Apalagi dari arah berlawanan, sampai seperti buta sesaat. Lampu dim makanya cuma digunakan untuk peringatan saja. Fungsi lainnya dapat membantu visibilitas di jalan yang gelap gulita. Enggak ada lampu penerangan," tuturnya.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, lampu tembak dan lampu sein, dua-duanya sering dijadikan sebagai bahasa komunikasi.

"Pabrikan mendesain lampu tersebut untuk bahasa komunikasi di jalan raya. Dimana-mana aturan mendahului kan juga wajib memberikan kode tertentu, itu tujuannya pengguna jalan lainnya supaya tau kita akan berpindah jalur," terangnya.

Oleh karena itu, penggunaan lampu dim juga terbatas, hal tersebut berhubungan dengan etika.

Kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah menganggap lampu dim sebagai lampu utama.

Sifatnya sebagai informasi keberadaan kendaraan kepada pengendara lainnya.

Hanya sementara, atau, Sony menyebut, untuk memperjelas pandangan apakah ada bahaya di depan, baik dari kondisi jalan maupun obyek bergerak dan statis.

"Khusus di jalan-jalan ekstrem biasanya, saat melewati hutan yang enggak ada penerangan. Atau membantu melihat kondisi potensi ancaman, di beberapa jalur kadang ada truk yang enggak ada lampu belakang, bahaya," terangnya.

Baca Juga: Pakai Hazard Saat Hujan Deras Bahaya, Bikin Bingung Pengendara Lain

Sumber: https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/14/112200415/lampu-dim-kendaraan-apa-fungsi-sejatinya-