Sekadar info, saat mulai menyalakan mobil, Anda tak akan mendengar suara derungan mesin, karena yang bekerja saat itu adalah motor listriknya.
Kecuali jika baterai lithium-ion yang memasok arus listrik ke motor listrik butuh pengecasan, maka mesin bensinnya akan nyala untuk melakukan charging.
Bahkan saat mobil mulai dijalankan hingga kecepatan sedang (sekitar 60 km/jam), motor listrik berdaya 111 dk dan torsi 206 Nm yang masih berperan menggerakkan roda depan.
Tentu dengan catatan daya baterai lithiumnya minimal di 4 bar.
Tapi jika pedal gas kita tekan lebih dalam lagi untuk berakselerasi cepat, mesin bensin berkode M20A-FXS yang tenaganya mencapai 150 dk di 6.000 rpm dan torsi puncak 187 Nm/4.400-5.200 rpm, akan mengambil alih menggerakkan roda.
Baca Juga: Penjualan Toyota Mendominasi, Innova Zenix Melejit, Kuasai Pasar Otomotif Nasional
Hanya saja saat peralihan ke mesin bensin, ada waktu dimana mesin bensin berkapasitas 2.0 liter tersebut kerja berbarengan dengan motor listriknya menggerakkan roda.
Sipnya lagi, dalam kondisi baterai lithiumnya memadai, waktu cruising di kecepatan di atas 70 km/jam lebih dikit, terkadang hanya motor listriknya yang menggerakkan roda alias bekerja dalam EV mode. Keren!
Tak heran bila pemakaian bahan bakarnya bisa sangat irit untuk ukuran crossover MPV berdimensi (PxLxT) : 4.755 mm x 1.850 mm x 1.795 mm ini. Mantap!