Ia menjelaskan, oli transmisi untuk mobil manual disarankan untuk ganti apabila mobil sudah menempuh jarak 20 ribu kilometer.
Sedangkan pada mobil bertransmisi matik, disarankan melakukan pengecekan oli transmisi setiap 40 ribu kilometer.
Kalau ditemukan kekurangan pada oli transmisi sebaiknya segera ditambah untuk menghindari terjadinya kerusakan pada sistem transmisi.
“Pada mobil matik, sistem transmisi bisa mengalami keausan yang imbasnya akan ada partikel kotoran seperti debu halus. Lama kelamaan debu ini bisa mengubah kualitas pelumas seperti viskositas maupun warna," terangnya.
"Apabila oli matik warnanya menjadi lebih gelap ada baiknya transmisi matik dilakukan flushing atau pengurasan oli secara total,” sambung Brahma.
Komponen lain yang perlu diperiksa adalah aki mobil, dan mengecek volume air aki jika menggunakan jenis aki basah.
Cek juga bagian terminal dan kualitas air aki. Aki yang dalam kondisi baik memiliki angka 12 sampai 13 Volt jika dites menggunakan voltmeter saat mesin dalam kondisi mati.
Selanjutnya adalah sistem pengereman dengan memeriksa ketebalan kampas rem, minyak rem, dan pastikan tidak ada kebocoran.
Terakhir, ganti oli mesin dengan tujuan agar kondisi mesin mobil tetap prima saat melakukan perjalanan jauh.
Baca Juga: Throttle Body Mobil Bekas kotor Bikin Mudik Gak Asyik, Begini Cara Membersihkannya
"Sebab selama mudik tentu akan melalui berbagai kondisi jalan yang tidak biasa dilewati dan volume kendaraan di jalan biasanya akan padat," tuturnya.
"Itu sebabnya sebaiknya lakukan penggantian oli mesin supaya kondisi mesin tetap terlindungi," pungkas Brahma.
Baca Juga: Begini Kondisi Fan Belt Mobil Bekas Yang Aus, Wajib Ganti Sebelum Mudik Ya