Namun, saat bus dalam keadaan terparkir, tiba-tiba maju hingga terperosok dan masuk sungai.
Kapolres Tegal, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, mengatakan pihaknya telah melakukan tindakan kepolisian pertama di tempat kejadian perkara (TKP) dan olah TKP.
Selain itu, pihaknya mengamankan barang-barang milik korban, mengamankan lokasi, dan mengevakuasi bus.
Mengenai penyebab kecelakaan bus di Objek Wisata Guci Tegal itu, polisi masih melakukan penyelidikan.
“Hingga saat ini, kami masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan bus pariwisata yang masuk ke sungai di area Objek Wisata Guci," kata Sajarod kepada TribunJateng.com, Minggu.
Polres Tegal akan meminta keterangan kepada pengelola Objek Wisata Pemandian Air Panas Guci, Kabupaten Tegal.
Pemeriksaan ini terkait pengamanan di area wisata, khususnya soal pagar atau pembatas jalan dengan sungai.
AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan, pihaknya juga akan mengkaji siapa penanggungjawab terkait pengamanan di area jalan menurun tersebut.
"Karena ini semua adalah objek wisata."
"Sehingga nanti pengelola objek wisata tersebut kami akan mintai keterangan," ungkapnya, Minggu, dilansir TribunJateng.com.
Berdasarkan isu yang beredar, rem tangan dilepas oleh anak-anak yang sedang berada di bus itu.
Mengenai isu tersebut, Sajarod menegaskan informasi adanya anak kecil memainkan rem tangan masih dalam pendalaman.
Menurutnya, total penumpang bus itu berjumlah 50 orang.
Namun, saat itu yang sudah naik ke atas bus baru 37 orang.
Dari jumlah tersebut, di antaranya ada orang tua, dewasa, dan anak-anak.
"Untuk saat ini terkait informasi tersebut (anak-anak main rem tangan) sedang kami dalami, apakah betul atau tidak," beber Sajarod, Minggu, seperti diberitakan TribunJateng.com.
Sajarod melanjutkan, pendalaman akan dilakukan setelah bus berhasil dievakuasi.
"Nanti kami lakukan penyelidikan dan olah TKP."
"Setelah itu kita bisa mengetahui penyebab kendaraan tersebut bisa turun ke bawah," imbuh dia.