Otomotifnet.com – Untuk pengguna mobil yang sistem steeringnya masing menggunakan power steering hidraulis, sangat dianjurkan untuk mengganti oli power steeringnya secara berkala, yaki setiap 40.000 km.
Tujaunnya ada kinerja power steeringnya tetap terjaga dengan prima.
Nah, di pasaran oli untuk power steering ini cukup banyak pilihannya.
Bahkan tak hanya oli khusus untuk power steering saja, ada pula oli transmisi matic yang diklaim bisa digunakan buat power steering.
Baca Juga: Servis Power Steering Hidraulis Mobil Bekas Sebelum Mudik, Cuma Segini Biayanya
Namun hanya oli transmisi matic konvensonal saja ya, alias ATF (Automatic Transmission Fluid).
Tapi menurut beberapa teknisi bengkel yang pernah kami tanyakan, tidak semua oli ATF bisa digunakan di semua mobil berpower steering hidraulis.
Ada beberapa yang harus menggunakan oli power steering dengan spesifikasi khusus, seperti di beberapa mobil keluaran Eropa.
Selain itu, tidak sembarang oli transmisi matic (ATF) yang bisa digunakan untuk power steering.
“ATF yang bisa digunakan untuk power steering itu yang spesifikasinya Dexron II, jangan pakai yang Dexron III atau di atas,” wanti Arief Hidayat, CEO & Founder Wealthy Group.
Pasalnya, lanjut pria bergelar Master di bidang industri otomotif ini, ATF dengan spek Dexron III maupun Dexron IV memiliki kandungan detergen yang dapat merusak power steering itu sendiri.
Antara lain lama-kellamaan power steering akan mengalami kebocoran. Bisa repot kan.
Tuh, hati-hati ya kalau mau pakai oli transmisi matic buat power steering mobil kesayangan.
Baca dulu spesifikasinya sebelum membeli!