"Lanjut ke Kampung Rambutan, terminal," kata Bismo Teguh Prakoso.
Dari Jakarta, kata Bismo, Tukul melanjutkan pelariannya ke wilayah Yogyakarta.
Selama pelarian Tukul rupanya tidur di berbagai tempat.
Mulai dari masjid sampai ke terminal-terminal.
"Dia di terminal, di masjid-masjid," kata Bismo Teguh Prakoso.
Untuk bertahan hidup, Tukul mencari uang dengan cara mengamen.
"Dia menjadi pengamen," katanya.
Sampai kemudian sesampainya di Yogyakarta, Tukul alias ASR bekerja di sebuah warung mi instan.
"Dia bekerja di warung indomie, itu cara dia bertahan hidup di sana," kata Kombes Bismo Teguh Prakoso.
Tak hanya dari hasil bekerja, Tukul juga mendapat uang dari teman-temannya.
Menurut Bismo, Tukul memiliki sebuah akun Instagram yang dipakai menjapri alias jalur pribadi ke temannya untuk meminta uang.
"Dia juga membuat akun Instagram yang lain. Dia chat ke teman-teman (minta uang)," kata Kombes Pol Bismo.
Untuk itulah kini polisi akan mencari siapa saja teman yang menyuplai uang pada Tukul, eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor.
"Nanti siapa saja yang suplai uangnya akam kami dalami, saya tanya dilanjut lagi," kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.
Baca Juga: Geng Motor Brutal Meresahkan, Bacok Pria Bercelana Loreng Hingga Terkapar