Sarifudin pun mengaku, rata-rata dari 100 konsumen yang mau membeli motor listrik dengan memanfaatkan subsidi, hanya 5 pemesan saja yang lolos seleksi.
"Dari 100 konsumen, paling yang lolos seleksinya 5 orang saja. Seleksinya itu cepat sih, pakai aplikasi namanya SISAPIRa. Cukup satu menit selesai. Tetapi jangkauannya itu yang terlalu sempit," katanya.
Pernyataan serupa juga dikatakan salah satu tenaga penjual dari Rakata, yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, banyak pembeli motor listrik yang tidak lolos tahap seleksi untuk penerima subsidi.
"Padahal seharusnya mereka dapat (masuk kategori). Tapi ada juga yang seharusnya tidak masuk kategori, malah lolos pas dicek. Kita kan sesuai dengan data (apliakasi SISAPIRa) saja," katanya.
Selain itu, proses pencairan dana yang memakan waktu juga jadi suatu tantangan tersendiri.
Pasalnya, setelah konsumen terkait didaftarkan sebagai penerima subsidi dana Rp 7 juta tidak langsung turun.
"Jadi mayoritas kita talangin dahulu (restitusi). Pencairannya kalau kata surveyor ialah 5 hari setelah STNK jadi. Namun pembuatan STNK itu juga kan memakan waktu, 14-28 hari," kata Sarifudin.
Kondisi serupa dialami oleh motor listrik Rakata maupun Volta.
Bahkan di suatu kondisi tertentu pencairannya bisa dua bulan sehingga berdampak terhadap waktu distribusi unit-nya.
"Persyaratannya memang cukup berbelit alias ruwet (untuk pencairan dana), dari kita lapor ke surveyor, lalu menunggu untuk konfirmasi, sampai proses akhir yakni pencairan dana," kata Arif, salah satu tenaga penjual Volta.
"Nanti juga harus diawasi. Prosesnya dua bulan dari pemesanan sampai motor dikirim (sudah dapat STNK)," katanya lagi.
Apabila skema ini terus berjalan tanpa ada perbaikan, maka akan menjadi beban bagi para produsen atau dealer.
Belum lagi ketika ada lonjakkan permintaan yang biasa terjadi pada akhir tahun.
"Harapan kita bisa membaik nanti, karena ada isu akan dievaluasi. Sebab untuk yang saat ini memang diakui susah cari konsumen sampai pencairannya membutuhkan waktu. Tetapi untuk berapa lamanya (pencairan) saya harus cek ke manajemen," kata tenaga penjual Selis.
Baca Juga: Sanksi Motor Listrik Penerima Subsidi Ketahuan Naik Harga, Aturan Tegas