Otomotifnet.com - Teka-teki kematian wanita di kabin Ford Fiesta terpecahkan.
Hal ini terungkap dari temuan Polisi yang mencengangkan.
Diketahui, saat jasad wanita itu ditemukan, Ford Fiesta nopol B 1911 EMP terparkir di padukuhan Pantog Wetan, Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta, (15/5/23) lalu.
Dari temuan barang bukti dan pemeriksaan banyak saksi, Polisi menyimpulkan, wanita inisial SPH (35) asal Seyegan, Sleman itu bunuh diri.
SPH mengakhiri hidup di dalam kabin Ford Fiesta dengan meminum air mineral yang sudah dicampur bubuk mengandung sianida.
Korban meninggal tidak lama kemudian di Rumah Sakit Umum Yusuf Boro di Kalibawang.
"Berdasar fakta-fakta, hasil pemeriksaan autopsi, pemeriksaan laboratorium forensik, barang bukti yang ditemukan di TKP, dan persesuaian keterangan saksi dan hasil pra-rekonstruksi serta hasil gelar perkara, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa korban meninggal dunia karena bunuh diri," kata Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati, (8/6/23).
Dari penyidikan selama ini terungkap, bunuh diri berlatar belakang pacaran antara saksi ABP (42) asal Kalibawang dengan SPH yang sudah lebih dari tiga tahun.
SPH status janda, sementara ABP pengusaha yang sudah berkeluarga.
Hubungan keduanya tak semulus yang dibayangkan, karena ABP diketahui sudah memiliki anak-istri.
SPH meminta kejelasan atas hubungan terlarang yang mereka jalani selama ini.
Ia merasa digantung tanpa ketegasan.
SPH lantas mengancam akan bunuh diri. Ancaman itu sudah disampaikan SPH sejak pertengahan 2022.
Wanita itu kemudian mendatangi rumah ABP di Pantog Wetan.
Rumah itu baru saja selesai menggelar konsolidasi kader partai di Kulon Progo.
SPH tiba dengan Ford Fiesta abu-abu metalik ke rumah itu, masuk ke halaman belakang lalu parkir.
Ia mendatangi ABP di dalam kamar rumah.
Tidak lama kemudian, SPH kembali ke mobil diikuti ABP, namun tidak lama pengusaha itu kembali ke rumah untuk menemui tamu yang lain.
ABP curiga Ford Fiesta itu hanya diam sejak SPH masuk ke dalam kabin itu.
Curiga, ABP kemudian menyusul ke Ford Fiesta dan mendapati SPH sudah terbaring miring di kursi depan, tubuhnya kejang dan terlihat busa putih di mulutnya.
ABP langsung berupaya menolongnya, dengan cara memberikan susu.
Bersama tamu lain, ABP memasukkan air ke dalam mulut SPH lewat slang.
Mereka berusaha mengangkat tubuh wanita yang masih berada di dalam kabin Ford Fiesta itu.
Lalu, seorang pria lain bernama YW (44) asal Samigaluh berada tidak jauh dari sana segera melarikan SPH ke RS Boro dengan Suzuki Futura pikap.
Dokter di sana menyatakan, kalau jenazah sudah meninggal dunia.
Jenazah kemudian dikirim ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.
"Awalnya, polisi menduga korban meninggal dunia karena racun. Untuk kepentingan penyidikan dibawa ke RS Bayangkara untuk diautopsi," kata Nunuk.
Polisi memeriksa delapan saksi dalam kasus ini, termasuk ABP.
Penyidik juga mengumpulkan barang bukti, seperti Ford Fiesta abu-abu metalik, Suzuki Futura pickup, dua kantong bening butiran serbuk putih kecoklatan, air mineral dalam botol kosong 330 mililiter.
Polisi juga mengumpulkan tangkapan layar handphone saksi dan korban, yakni tentang riwayat transaksi pembelian racun sulfat dan sianida via belanja online, percakapan keinginan bunuh diri korban, serta percakapan lain antara SPH dengan ABP.
Nunuk mengungkapkan, polisi mendapatkan riwayat pembelian racun hama kelengkeng berupa bubuk sulfat dan sianida di aplikasi belanja online pada 24 Agustus 2022.
Polisi juga mendapatkan percakapan korban dengan ABP tentang ancaman bunuh diri dengan foto plastik isi serbuk yang diduga racun yang dibeli di aplikasi belanja online.
Kasatreskrim Polres Kulon Progo, AKP Rahmat Darmawan mengungkapkan hal sama, jika SPH dan ABP memiliki hubungan dekat.
Mereka menjalin hubungan terlarang lebih dari tiga tahun. Di antara mereka terdapat perempuan lain, yakni istri sah ABP.
SPH tidak mendapat kepastian hubungan mereka selama ini. Ia merasa sendirian dan berniat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Dalam tangkapan layar percakapan via WhatsApp, korban berniat gantung diri hingga sudah dua kali beli racun.
"Karena korban tidak mendapat kepastian hubungan mereka selama ini," kata Rahmat.
Ternyata, ancaman itu dibuktikan saat SPH mendatangi rumah ABP pada pertengahan Mei 2023 lalu.
Ia ditemukan terkulai di kabin Ford Fiesta yang ditumpanginya.
ABP panik, karena pernah mendapat ancaman bunuh diri, dengan bukti korban sudah membeli racun, maka ABP lari ke dapur membuat susu krimer dan meminumkannya ke korban.
ABP meminta air pada YYE, saksi lain saat itu. Ia memasukkan air ke mulut SPH lewat selang lantas dibawa ke RS Yusuf Boro.
Sayang, korban tetap tidak selamat.
Baca Juga: Ford Focus Bikin Gempar Warga, Seorang Wanita Ditemukan Tewas, Kondisi Wajah Tak Normal