Seperti jalur pipa logam bahan bakar, slang karet, hingga sil-sil karet dan plastik dari injektor yang bereaksi langsung dengan cairan purging dalam intensitas tinggi bisa mengalami korosi.
Begitu juga pada material logam ruang bakar yang terlalu sering dipurging diyakini Koko bisa mengalami degradasi akibat reaksi deterjen cairan pembersih.
Idealnya, Koko menganjurkan purging mesin diesel dilakukan setahun atau dua tahun sekali.
"Fungsi purging itu membersihkan kalau sudah kotor, terlalu sering juga tidak efektif," tutup Koko.
Baca Juga: Mobil Diesel Tarikannya Jadi Plong, Modal Rp 200 Ribuan Buat Bersihin EGR