"Kalau pakai BBM dengan sulfur di atas 50 ppm, dalam jangka panjang partikel sulfur akan terakumulasi di catalytic converter," terang Didi pada waktu itu.
"Akumulasi sulfur ini juga bisa menghasilkan asap putih dari knalpot," terusnya.
Indikasi ini menjadi dugaan awal bahwa ada ketidaksesuaian terhadap penggunaan bahan bakar yang nantinya akan menggugurkan garansi.
"Jika pemilik mobil mengalami masalah tersebut akan dicek dulu case by case," singkat Didi.
Dhaniar, Technical Leader bengkel resmi Auto2000 Permata Hijau, Jakarta Selatan menambahkan gugurnya garansi akibat salah penggunaan bahan bakar akan diketahui dari diagnosa saat terjadi keluhan pemilik mobil.
"Keluhan yang berkaitan dengan performa mesin atau gas buang akan didiagnosa asalnya darimana," ujarnya.
"Sebab setiap servis berkala mobil akan dilakukan pengecekan secara menyeluruh," sambungnya.
Dalam diagnosa bila ditemukan ada masalah pada sistem pembakaran yang bisa dipengaruhi kualitas bahan bakar akan dianalisa kembali dari penggunaan bahan bakar.
Seperti penyumbatan injektor yang terlalu dini, suction pump melemah sebelum waktunya, dan sebagainya.
"Dari diagnosa diketahui hasilnya dari bahan bakar solar sulfur tinggi maka garansi hangus," tekan Dhaniar.