Yup suspensi ini biasa digunakan Toyota Tundra untuk spesifikasi balap Baja.
"Arm depan dan belakang semua pakai Total Chaos biar main travel suspensi panjang. Terus diimbangi sama shockbreaker King Shock Coilover dan Bypass," papar pria penggemar santapan burger ini.
Di sektor roda, Jeje menggunakan ban BF-Goodrich, saat launching masih pakai yang All Terrain. Nantinya saat rally akan pakai tipe Mud Terrain KM3 285/70 R17.
Kemudian peleknya menggunakan Braid Fullrace Dakar 17x8 dengan kelir putih.
"Pada bagian mesin sudah ganti piston dan setangnya pakai bahan forged. Lalu porting polish, untuk mesin tidak cuma asal powerfull. Tapi juga harus tahan dipakai balap selama 6 hari," terang Jeje.
Selain itu mesin V8 kode 3UR-FE juga dilakukan remap, dan dipasangkan sistem knalpot Hurricane. Tenaganya berhasil didongkrak jadi 400 hp dan torsi 600 Nm.
Untuk navigasi, di depan tempat duduk Recky sebagai co-driver dibekali dengan Terratrip GPS, Terratrip Speed Sensor, dan tablet buat Google Maps.
Sedangkan di dalam kabin belakangnya, jadi tempat meletakan dua ban cadangan, alat recovery, jeriken, tools dan lain-lain.
Bobot LX 570 yang berat pun dibuat ringan sebanyak 150 kg, dengan mengganti semua pintu dan kap mesin dari bahan carbon.
Baca Juga: Cara Pasang Winch di Mobil Offroad, Ternyata Enggak Bisa Sembarang
Jeje pun menghabiskan dana sekitar 1 miliar agar SUV bongsor ini memupuni dipakai reli sejauh 2.000 km dari Thailand ke Laos.
Selamat berjuang Jeje dan Recky, semoga finish dengan hasil terbaik dan mengharumkan nama Indonesia.
"Oya, teman-teman yang mau nonton langsung saya AXCR 2023 di Thailand, bisa ikutan paket open trip Tangan Kanan Tour. Selama beberapa hari akan mengikuti kegiatan saya saat balap AXCR. Informasi lebih lanjut silakan cek website tangankanantour.com ya," tutup Jeje.