Otomotifnet.com - Ramai pengakuan maling kalau motor keyless lebih sulit buat dibobol dan dijual ke penadah.
Para pelaku curanmor lebih memilih membobol motor yang masih pakai anak kunci konvensional daripada yang pakai remote.
Kalau memang mendapatkan motor keyless, maka akan lebih mudah jika dijual 'kiloan' alias dijual pretelan.
Ini juga menunjukkan kalau motor keyless punya keamanan lebih tinggi dibandingkan motor yang menggunakan kunci konvensional.
Namun remote dari motor keyless juga perlu diperhatikan kondisinya, khususnya baterai.
Para pengguna motor keyless sering tidak mematikan remote, sehingga posisinya selalu stand by yang lebih membuat boros baterai.
Kalau memang motor sudah susah menyala, meskipun sudah didekati dengan remotnya, itu ada indikasi kalau baterai remote sudah mulai melemah dan harus diganti.
Kalau tidak segera diganti, maka motor bisa susah dinyalakan dan otomatis bisa menginap di parkiran.
Baca Juga: Terungkap, Beginilah Cara Maling Motor Bobol Kunci Keyless, Waspada
"Karena masa pakai baterai remote motor keyless itu paling lama dua tahun, kalau sudah lebih, pasti sudah susah menangkap sinyal," ujar Service Advisor AHASS Berdikari Motor Pamulang, Muhammad Fikri.
Lakukan langkah ini untuk mengganti baterai remote keyless.
Remot motor keyless di semua merek motor pasti punya perlakukan yang sama, siapkan obeng minus berukuran kecil untuk menyongkel remot.
Lantaran setiap remot motor keyless tidak memiliki mur dan hanya mengandalkan kancing pada bodi remot.
Setelah bodi dibuka, akan terlihat baterai koin bertipe CR 2032 yang bisa dibeli di berbagai tempat.
Biasanya baterai CR 2032 ini dijual kurang lebih seharga Rp 8 ribu dan tinggal dipasang di remote dan memasang bodinya kembali.
Setiap bengkel resmi bisa saja melakukan penggantian baterai remot motor keyless dengan biaya yang berbeda.
Di AHASS dikenai biaya kurang lebih Rp 18 ribu sudah termasuk ongkos pemasangan.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Maling Motor Ogah Ambil Yamaha NMAX dan Honda PCX