Otomotifnet.com - Kabar menyedihkan dan mengagetkan datang dari pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau.
Puluhan siswa-siswi gak bisa berangkat sekolah karena krisis BBM.
Sebab mereka tidak bisa menghidupkan mesin pompong atau perahu kayu yang biasa dipakainya pergi sekolah.
"Sebanyak 49 orang siswa mengajukan izin tidak masuk sekolah dikarenakan tidak ada minyak untuk menghidupkan kendaraan mereka," kata Kepala SMAN 1 Serasan Mattobii, (1/9/23).
Mattobii mengatakan, sejak krisis BBM melanda Pulau Serasan, Natuna makin banyak siswa yang tidak masuk sekolah.
"Yang tidak bisa hadir rata-rata siswa-siswi yang tempat tinggalnya jauh dan berada di pulau lain," terang Mattobii.
Ia menceritakan, awalnya yang tidak bersekolah karena masalah BBM langka tidak terlalu banyak.
"Namun untuk kemarin terus bertambah dan akhirnya mencapai 49 orang," ungkap Mattobii.
Keprihatinan atas krisis BBM yang melanda Pulau Serasan juga disampaikan oleh Tokoh Masyarakat Serasan, Fadillah.
Dia meminta agar hal ini bisa segera diatasi pemerintah.
"Kami harap hal ini mendapatkan perhatian khusus pemerintah dan instansi terkait," ungkap Fadillah.
Fadillah menyebutkan, perlu perhatian khusus terkait masalah penyaluran BBM Pertalite di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, sebab kelangkaan BBM Pertalite di Serasan berdampak pada dunia pendidikan.
"Sebenarnya tidak saja berdampak pada dunia pendidikan, kami para nelayan juga tidak bisa melaut," terang Fadillah.
Fadillah juga mengaku, dirinya mendapat laporan data absen siswa siswi dibeberapa sekolah yang disampaikan kepadanya sampai hari ini sangat memprihatikan.
Seperti SMA Negeri 1 Serasan ada 49 siswa siswi, SMA Negeri Serasan Timur ada 16 siswa, dan MTs Serasan 15 siswa.
"Untuk besok saya yakin ketidakhadiran siswa siswi akan kembali bertambah," ungkap Fadillah.
Tidak saja siswa siswi, Fadillah menjelaskan, beberapa orang guru juga tidak bisa hadir karena kelangkaan BBM Pertalite.
"Perlu pembahasan khusus masalah ini, jangan hanya solusi untuk penyelesaian sementara saja. Hilangkan ego dan mau menang sendiri dan jangan juga mau monopoli kalau belum mampu," ungkap Fadillah.
"Kelangkaan BBM jenis Pertalite pada tahun 2023 ini di Pulau Serasan selalu berulang dan setiap hari semakin parah dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya," terangnya.
"Ini belum masuk musim utara, jika masuk musim utara, bisa lebih kacau lagi," pungkas Fadillah.
Baca Juga: Harga Bensin Eceran Tembus Rp 25 Ribu per Liter, Warga Gak Tau Penyebab Stok Kosong