Remap ECU Bikin Emisi Gas Buang Lebih Jelek? Yuk, Kita Buktikan

Andhika Arthawijaya - Rabu, 13 September 2023 | 22:45 WIB

Ilustrasi remap ECU Innova Diesel keluaran 2012 (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Bagi speed lovers, remap ECU tentu merupakan treatment yang tak asing lagi buat meningkatkan performa mesin.

Sebab cara ini bisa dibilang cukup instan dalam mendongkrak performa, tanpa harus mengaplikasi banyak peranti pendongkrak performa.

Biasanya dalam proses remap ECU ini ada beberapa item yang diprogram ulang oleh sang tunner.

“Mulai dari debit semprotan bahan bakarnya, injector timing, ignition dan sebagainya,” terang Ferry Titus, punggawa bengkel Protuning di BSD, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu pada Otomotifnet.com.

Baca Juga: Video Hasil Tes Remap ECU Vs Tuning ECU pada Ertiga Dreza, Lebih Cepat Mana? 

YT Otoproduk
ECU Ertiga Dreza GS AT 2017 saat diremap oleh bengkel Protuning di BSD, Tengerang Selatan

Nah, kalau secara teknis perubahan program pada ECU tersebut tentu akan berdampak pula pada hasil pembakaran di mesin, yang ujung-ujungnya akan mempengaruhi emisi gas buang.

Semakin banyak debit bahan bakar yang disemburkan, biasanya akan semakin tinggi kadar HC (Hydrokarbon) pada gas buang.

Untuk mencari tahu hal tersebut, Otomotifnet.com baru-baru ini melakukan pengujian emisi gas buang pada Suzuki Ertiga Dreza GS AT keluaran 2017 yang ECU-nya sudah diremap.

Kondisi mesin masih standar ting-ting, bahkan knalpotnya pun masih bawaan pabrik.

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Kondisi mesin Ertiga Dreza GS AT 2017, masih standar ting ting

Pengujian emisi dilakukan di bengkel Astra Otoservice di Kawasan Meruya, Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dan hasilnya cukup bikin kami kaget, ternyata kadar HC-nya justru tercatat di angka 0 ppm (ambang batas 200 ppm untuk mobil produkasi 2007 ke atas).

Sementara kadar CO (karbon monoksida) hanya 0,18% (ambang batas 1,5%).

Ini membuktikan bahwa remap ECU tak selamanya bikin emisi gas buang kendaraan jadi makin buruk.

Baca Juga: Waduh! Gara Gara Catalytic Converter Mobil Ini Rontok, Emisi Gas Buangnya Bisa Ditebak

Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Ertiga Dreza GS AT 2017 yang EC-nya sudah diremap tengah menjalani uji emisi di bengkel Astra Otoservice Meruya

“Sebenarnya selama knalpotnya tidak dimodifikasi atau dibobok catalytic converternya, atau ada kebocoran di knalpotnya, emisi gas buang akan aman-aman saja,” ujar Hambali dari bagian Technical & Training PT. Astra Otopart Tbk.

Masih kata Hambali, selama pembakaran di ruang bakar sempurna dan catalytic converter di knalpotnya masih bagus, emisi gas buang akan tetap ramah, lantaran masih tersaring.

Apa yang dikatakan Hambali memang benar, karena Otomotifnet.com pernah menyaksikan sendiri hasil uji emisi gas buang mobil yang catalytic converter di knalpotnya mengalami kerusakan, bahkan rontok.

Terukur kadar HC-nya melebihi dari ambang batas yang dianjurkan, yakni mencapai 444 ppm.

Astra Otoservice
Hasil uji emisi gas buang Ertiga Dreza AT 2017 yang ECU-nya telah diremap

“Catalytic converter itu pengaruhnya sangat besar dalam menekan emisi gas buang. Kalau dilepas atau rusak, emisi gas buangnya pasti jelek,” bilang Sumarno, punggawa Masmun Sukses Motor di Solo, Jawa Tengah.

Walaupun, lanjut pria yang pernah jadi trainer mekanik di salah satu pabrikan Jepang ini, mesin dalam kondisi normal, dalam arti bahan bakarnya sesuai, pengapiannya bagus, kompresi masih oke, dan sebagainya.