Otomotifnet.com - Terlihat lebih lancar, lajur kanan jalan tol sering disalahgunakan pengendara untuk tetap di jalur tersebut.
Padahal, lajur kanan tidak boleh digunakan secara terus menerus.
Dalam kecepatan konstan sebaiknya pengendara pakai lajur tengah, mengingat lajur kiri biasa digunakan untuk truk dan kendaraan berat.
Perlu diketahui juga bahwa di lajur kanan sering terjadi kecelakaan beruntun.
Rupanya hal ini bukan kebetulan semata melainkan kondisi lajur kanan memang selalu identik dengan mobil melaju dengan lebih kencang.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan tidak heran bila di lajur kanan sering terjadi kecelakaan tabrakan beruntun karena tingkat kesadaran memahami risiko pengendara masih rendah.
“Kecepatan kendaraan di lajur kanan relatif tinggi dan rata-rata kemampuan para pengemudi di Indonesia dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan masih rendah,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Perilaku tersebut sering dilakukan pengguna jalan tol, yakni melewati batas kecepatan maksimal, tidak jaga jarak, hal itu membuat kecelakaan beruntun kerap terjadi.
“Dengan menerapkan jaga jarak tiga detik tidak sedikit pengendara khawatir lajurnya diserobot orang lain, seharusnya bukan itu yang harus dikhawatirkan, tapi pentingnya membaca risiko bahaya yang akan terjadi bila tidak tertib,” ucap Sony.
Berkendara di lajur kanan itu penuh risiko menurut Sony, pasalnya jika terjadi kecelakaan maka pilihannya dua ditabrak atau menabrak.