Otomotifnet.com - Fitur di mobil listrik ini bikin rasa mengemudi mirip mobil konvensional.
Seperti disematkan pada Hyundai IONIQ 5 dan IONIQ 6.
Fitur ini dinamai Regenerative Braking System.
Yaitu sistem yang akan mengisi daya baterai mobil listrik dengan memanfaatkan energi kinetik yang dihasilkan saat mobil tengah
melakukan deselerasi.
Bukan itu saja, sistem ini bisa dipakai untuk membuat mobil berhenti secara sempurna menggunakan dua fitur khusus.
Yaitu i-Pedal dan Paddle Shifters.
i-Pedal adalah fitur yang memberikan kontrol kecepatan mobil yang meliputi akselerasi tanpa harus menggunakan paddle shifters secara manual alias tinggal gas rem pakai satu pedal saja.
Saat lepas pedal gas, mobil akan melakukan pengereman secara otomatis tanpa injak pedal rem. Nah, keras atau lemahnya tingkat pengereman ini disetel pakai tuas Paddle Shifter.
Paddle Shifter mengatur tingkat pengereman regeneratif pada saat melakukan deselerasi.
Pilihannya dari level 0 ke level 3 secara manual menggunakan tuas di balik setir.
Makin tinggi angka pengereman regeneratif, semakin kuat pula pegurangan kecepatannya.
"Di mobil biasa, paddle shifter digunakan untuk pindah gigi. Di mobil listrik, digunakan sebagai regenerative braking," ulas Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) dalam kesempatan Test Drive Hyundai IONIQ 5 dan 6 Jakarta - Bali bertema Charge.Set.Travel di Semarang (3/10/2023)
"Menu di IONIQ, Regenerative Braking ada maksimal, moderat dan minimum. Kalau maksimal (level 3), ketika pedal gas dilepas maka mobil langsung ngerem," lanjut Bonar.
"Dengan i-Pedal, kalau sudah terbiasa enggak perlu injak rem," ujarnya lagi.
Di IONIQ 6, selain level 1, 2, 3, ada pula menu Auto. Jadi keras lemah pengereman sudah diatur oleh mobil.