Begini Cara Toyota Cetak SDM Spesialis Untuk Industri Elektrifikasi

Harryt MR - Rabu, 18 Oktober 2023 | 07:30 WIB

Lulusan TIA dibentuk melalui pengajaran dan praktik yang berorientasi kebutuhan industri nasional, dan menjadi expert di bidang digitalisasi (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Toyota Indonesia punya cara sendiri dalam mencetak SDM (Sumber Daya Manusia) spesialis, khususnya untuk industri elektrifikasi. Toyota Indonesia menyadari urgensi kebutuhan SDM di industri tersebut.

Yakni melalui program Toyota Indonesia Academy (TIA), menjawab tantangan Link and Super Match lulusan vokasi yang diusung Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Program TIA berhasil mencetak sejumlah ‘expert’ yang siap diterjunkan di industri otomotif (13/10/2023).

Yaitu sebanyak 36 expert TIA, terdiri dari 30 expert dari production skill berupa perakitan kendaraan roda empat, dan 6 expert dari maintenance skill berupa mesin otomasi.

Mereka telah menuntaskan pendidikan sebagai spesialis untuk menjawab kebutuhan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi.

Sejak didirikan di tahun 2016 hingga saat ini, TIA telah memberikan kontribusi hingga 255 SDM ahli, yang sudah merealisasikan ilmu pendidikannya.

Baik di PT TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) maupun juga di rantai pasok.

TIA juga melakukan evaluasi juga FGD (Focus Group Discussion) bersama para pakar industri untuk mengetahui dan beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan industri terkini.

Khususnya dalam teknologi future process dan future product. Alhasil kurikulum pembelajaran TIA terus bertransformasi demi menjawab tantangan perkembangan teknologi di industri yang begitu cepat.

Selain itu, di tahun ke-2 seluruh expert diberikan program pemagangan di industri selama 1 tahun, agar mereka dapat lebih cakap beradaptasi dengan teknologi-teknologi baru di industri elektrifikasi.

“Percepatan industri elektrifikasi yang menyeluruh baik secara proses produksi maupun SDM unggul yang ahli menjadi suatu keniscayaan,”

“Tidak hanya menerapkan sistem green manufacturing di lini produksi, namun juga TMMIN menginisiasikan konsep green curriculum,” sebut Nandi Julyanto, Presiden Direktur TMMIN.

Baca Juga: Innova Zenix dan Yaris Cross Disebut, Ini Data Ekspor Toyota Indonesia di Semester 1 2023

Kurikulum pendidikan yang diimpelementasikan mencakup teknologi hijau atau teknologi ramah lingkungan dalam pembelajarannya.

“Kurikulum ini juga membahas mengenai environment issue, sebagai tanggung jawab kita bersama dalam membantu upaya Pemerintah Indonesia mencapai target netralitas karbon di 2060 nanti,” imbuh Nandi.

Di tahun 2025, TIA telah mencanangkan beberapa target diantaranya peningkatan mutu melalui pengenalan advance manufacture technology, implementasi green teknologi kurikulum dalam proses Pendidikan.

Serta berkontribusi melahirkan tenaga kerja unggulan yang bisa menjadi team leader di bidang pekerjaannya masing-masing.

“Transformasi industri elektrifikasi otomotif Indonesia sejatinya tidak hanya lahir melalui kehadiran sejumlah kendaraan berteknologi elektrifikasi yang ramah lingkungan,”

“Namun juga dengan hadirnya SDM ‘expert’ yang berwawasan digitalisasi. Indonesia memiliki potensi unggulan berupa besarnya porsi generasi muda untuk menjadi generasi terdepan dalam menjawab tantangan dan persaingan global,” timpal Bob Azam, Wakil Presiden Direktur TMMIN.  

Masih menurutnya, lulusan TIA dibentuk melalui pengajaran dan praktik yang berorientasi kebutuhan industri nasional, dan menjadi expert di bidang digitalisasi.

Baca Juga: Di Era Elektrifikasi, Toyota Ingin Jadi basis Produksi di Asia Pasifik

Seperti big data analytic & IoT, AI & robotic, robotic process automation, serta IoT & mechanical engineering.

“Harapannya yaitu, akselerasi para lulusan TIA untuk mencapai level leader pada lini produksi akan semakin cepat,” imbuh Bob.

Strategi TIA untuk mencetak lebih banyak SDM spesialis lainnya, yaitu ekspansi program pendidikan yang memfasilitasi karyawan TMMIN, supplier atau rantai pasok berpartisipasi dalam kegiatan shortcourse training dan credential system.

Tujuannya untuk menjadi teknisi industri yang ahli dan juga terakreditasi.

Shortcourse training bertujuan untuk mengakselerasi pemenuhuan skill spesifik yang dibutuhkan tenaga kerja industry melalui kursus dalam waktu tertentu, dan juga OJD (On the Job Development).

Sementara credential system bertujuan untuk merekognisi skill dan pengalaman tenaga kerja industry ke dalam SKS perkuliahan, sehingga dapat mempersingkat masa pendidikan.

Para lulusan TIA juga menorehkan prestasi di ajang nasional juga global diantaranya yaitu Juara 1 Robotic Piala Gubernur Jawa Tengah-Polines Robotic Contest 2022.

Baca Juga: Pabrik Toyota Punya Nakhoda Baru, Tetap Dipimpin Putra Indonesia

Hingga mengharumkan nama bangsa di ajang internasional dengan meraih medali silver di bidang IoT (Internet of Things) pada ajang World ASEAN Skill Contest 2023 yang berlokasi di Singapore.

Lulusan TIA juga sudah ada yang menempati posisi sebagai Team Leader di line Press Maintenance-Press & Welding Production Division.

"Skill dan knowledge yang saya dapatkan selama menempuh pendidikan di TIA sangat berguna ketika saya terjun langsung bekerja di PT TMMIN,”

“Kurikulum pembelajaran yang diberikan sangat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di area kerja, sehingga adaptasi dan akselerasi di lini produksi tidak menemui kendala,” ujar Ahmad Tohani lulusan TIA Angkatan Pertama.