Otomotifnet.com - Jangan kaget, penjualan mobil listrik di Jepang presentasenya cukup kecil.
Data penjualan ini dibandingkan dengan total market yang ada.
Dilansir dari data Asosiasi Dealer Mobil Jepang (JADA), dan Asosiasi Kendaraan Mini Jepang (Zenkeijikyo) yang dikutip dari situs www.trade.gov, pada 2022 sebanyak 58.813 unit mobil listrik (BEV) terjual di Negeri Sakura tersebut.
Jika dipersentasekan, angka tersebut hanya berkontribusi sebesar 1,7 persen dari total market keseluruhan.
Dari total angka tersebut, mobil listrik jenis Kei Car adalah yang paling besar penjualannya dengan angka 46,3 persen dari total penjualan mobil listrik di Jepang.
Dua model paling terlaris adalah Mitsubishi eK X EV dan Nissan Sakura.
Menurut Al Giffari, seorang pemandu wisata lokal yang menemani tim selama berada di Jepang, mobil listrik memang tidak terlalu diminati di negeri Samurai tersebut.
"Di sini tuh mobil listrik jarang. Pas awal-awal doang booming ramai yang pakai, setelah itu enggak ada lagi," ucap pria yang akrab disapa Al ini beberapa hari lalu.
Dilansir dari GridOto, seca umum Al menjelaskan kalau masyarakat Jepang cenderung lebih suka naik transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi.
Selain itu, penggunaan kendaraan pribadi di Jepang lebih banyak ditemui di daerah pedesaan.
Namun, di daerah pedesaan justru belum banyak infrastruktur pendukung untuk mobil listrik.
"Di sini orang banyaknya beli mobil kayak HiAce atau Alphard. Karena fungsi buat usaha, terus juga buat bawa keluarga," tukasnya.
Berdasarkan pantauan, mobil listrik memang sangat jarang terlihat di jalanan Jepang, khususnya Tokyo.
Namun, di sana mobil hybrid populasinya terpantau cukup banyak berseliweran di jalan raya.
Baca Juga: Mengenal Suzuki eVX, SUV Listrik Kompak yang Disiapkan untuk Pasar Global, Termasuk Indonesia