Otomotifnet.com - Debt collector gadungan GMB (43) alias Preso bongkar caranya rampas motor di jalan.
Selain beli ribuan data kredit motor di aplikasi seharga Rp 150-200 ribu, masih ada senjata ampuh lain.
Yakni surat leasing yang biasa ditunjukan ke pemilik motor untuk meyakinkan korbannya.
Preso mengatakan surat leasing yang selalu Ia bawa ternyata palsu, karena dibuatnya sendiri.
"Surat leasing-nya dibuat sendiri. Jadi dengan modus dia bawa surat ini seolah dia petugas leasing, tapi suratnya palsu," ungkap Wakasatreskrim Polres Metro Depok, AKP Markus Simaremare dalam konferensi pers di Mapolres Metro Depok, (14/11/23).
Setelah merampas motor korban, Preso menjualnya seharga Rp 3 juta ke penadah.
Adapun Preso mendapatkan data korban secara acak lewat sebuah aplikasi.
Bermodal Rp 150.000 hingga Rp 200.000, Preso bisa mengantongi ribuan data pemilik kendaraan bermotor yang kreditnya belum lunas.
Namun, Preso menolak menjelaskan lebih rinci perihal aplikasi tersebut.
"Ada di data, datanya beli dari aplikasi, ada di situ datanya. Satu kali beli dapat ribuan data se-Indonesia," kata Preso saat dihadirkan Polisi dalam konferensi pers dilansir dari Kompas.com.
Meski Preso mengaku beraksi sendirian, Polres Metro Depok sudah memasukkan 4 nama dalam daftar pencarian orang (DPO) yang diduga sindikat debt collector gadungan seperti Preso.
Baca Juga: Penampilan Bisa Menipu, Begini Ciri-ciri Debt Collector Resmi dan Gadungan