Tak Hanya Merek China, Mobil Negara Ini Kepincut Jualan di Indonesia

Harryt MR - Kamis, 30 November 2023 | 07:30 WIB

(ilustrasi) Banyak merek-merek mobil kepincut potensi pasar di Indonesia. Salah satunya Citroen, yang berkomitmen tidak hanya jualan. Namun berencana membangun pabrik perakitan dan lokalisasi komponen (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Berbagai merek mobil dan motor berbondong-bondong ingin mencicip manisnya pasar otomotif Indonesia.

Selain merek Jepang, yang telah eksis jualan duluan, kini merek-merek mobil asal China, menyerbu lantai bursa mobil baru tanah air.

Tak hanya merek China, merek mobil dari negara lainnya juga kepincut jualan mobil di Indonesia.

Yakni pabrikan mobil dari Korea Selatan hingga Perancis sudah membuka lapak jualannya di tanah air.

Mari diabsen satu-persatu, merek-merek China yang telah mengaspal diantaranya Wuling, DFSK, Chery, Maxus, Ora, Tank, Haval, dan Neta.

Kemudian ada brand asal Inggris yang diproduksi di Thailand yaitu MG Motors.

Kabarnya BYD akan menyusul, yang saat ini tengah ancang-ancang untuk investasi di Indonesia.

Dilanjut merek Korea Selatan, yaitu Hyundai dan KIA.

Nah khusus untuk Hyundai telah mendirikan pabrik perakitan dan pabrik baterai di Indonesia. 

Bahkan melalui Hyundai Motor Co., mengumumkan akan menginvestasikan 109,4 triliun won (Rp 1,2 kuadriliun) hingga tahun 2032.

Makin ramai, berbagai pabrikan mobil asal Perancis juga telah mengaspal di tanah air, yaitu Peugeot, Renault, dan Citroen. 

Khusus untuk pendatang baru Citroen, berkomitmen tidak hanya jualan. Namun berencana membangun pabrik perakitan dan lokalisasi komponen dari Indonesia.

Baca Juga: Ungkap Fakta Indonesia Bikin Ngiler Pabrikan Mobil China Untuk Masuk 

Tentu berbagai pabrikan mobil tersebut sudah berhitung. Berapa peluang pasar mobil di Indonesia gede banget.

Lantaran populasi Indonesia merupakan yang terbesar keempat dunia, yaitu 278 juta jiwa, menurut data sensus 2022. 

Besarnya populasi Indonesia, ternyata menyisakan rasio kepemilikan mobil yang masih relatif kecil di tanah air. 

Yaitu jika dibanding populasi penduduknya masih sekitar 99 mobil per 1.000 penduduk (data 2021).

Potensi pasar otomotif Indonesia juga kian mentereng, setelah melihat data pertumbuhan kelas menengah yang terus merangkak naik.

Terungkap fakta-fakta yang diolah dari data Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).

Bahwa pangsa pasar sudah makin mengkilap sejak tahun 2011 sampai 2022, yakni ketika pengeluaran atau belanja kelas menengah meningkat menjadi Rp 4-7 juta (2022).

Baca Juga: Tak Heran Indonesia Disebut Surganya Otomotif, Populasi Terbesar Ke-4 Dunia

Kemudian beberapa wilayah di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, terutama di daerah-daerah penghasil komoditi unggulan.

Potensi pasar mobil Indonesia masih sangat besar untuk digenjot. Hal ini ditegaskan oleh Kukuh Kumara, selaku Sekretaris Umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). 

Ia mengamini, dari total populasi penduduk 280 juta jiwa, rasio kepemilikan mobil masih kecil. Yakni dari 1.000 orang hanya 99 orang yang memiliki mobil.

Lebih lanjut Ia membandingkan rasio Thailand 275, Malaysia 490, Brunei 805, Singapura 211, Filipina 59, Vietnam 34 dan Myanmar 20. Namun tentu jumlah penduduk mereka tidak sebanyak Indonesia.

"Malaysia, penduduknya sekitar 32 juta, rasio kepemilikan mobilnya 490 mobil per 1.000 penduduk, hampir satu mobil untuk dua orang, dibanding kita jauh,”

“Lalu Thailand rasio kepemilikan mobilnya sudah 275 per 1.000 penduduk, penduduknya 72 juta," ungkap Kukuh, dalam suatu kesempatan.

Baca Juga: Sulit Jual Mobil Listrik Ketimbang Hybrid, Pengamat Sarankan Ini

Lanjut, Indonesia juga memiliki banyak kota-kota besar. Semisal di Jawa ada Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta. 

lalu diluar Pulau Jawa, di Sumatera ada Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Makassar, Manado, serta kota-kota besar lainnya yang kini mulai bersinar.

Makin diperkuat dengan makin meratanya akses infrastruktur jalan tol, yang pada 2014 hanya 784 km. Namun per Juni 2022 bertambah jadi 2.500 km.

Jumlahnya ada 66 ruas tol di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Jumlah infrastruktur tersebut terus bertambah seiring rampungnya ruas-ruas tol baru di 2023.