Otomotifnet.com - Sebelum bicara soal konsumsi bensin Wuling New Almaz Hybrid, Kami bahas dahulu soal rasa berkendaranya.
Lantaran konstruksi suspensi masih sama dengan varian terdahulu, dimana bagian belakang menggunakan Torsion Beam dan depan McPherson strut, handling-nya kami rasakan tak jauh beda.
Saat kami coba bermanuver ekstrem, masih terasa agak sedikit limbung.
Tapi masih dalam batas toleransi dan tidak sampai mengganggu kenyamanan berkendara.
Untuk fitur masih lengkap termasuk pada sistem ADAS-nya (Advanced Driver Assistance System), meski ada pengurangan komponen radar. Jadi sekarang sensornya hanya menggunakan kamera saja.
Fitur unggulan lainnya yaitu Internet of Vehicle (IoV), perintah suara berbahasa Indonesia (WIND), panoramic sunroof, hingga kamera 360° jelas tetap ada.
Untuk fitur safety lengkap juga seperti Electric Parking Brake (EPB) dan Auto Vehicle Holding (AVH), Traction Control System (TCS), Hill Hold Control (HHC) Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brakeforce Distribution (EBD), Brake Assist (BA), Electronic Stability Control (ESC), Tire Pressure Monitoring System (TPMS), Immobilizer, hingga Front & Side Airbag hingga Emergency Stop Signal (ESS).
Nah.. bagaimana dengan konsumsi bahan bakarnya?
Wuling New Almaz Hybrid mengusung sistem multi-mode hybrid, dengan skema mode EV, serial dan paralel hybrid, saat kami coba jajal menyusuri jalur perkotaan yang cukup ramai, Almaz RS Pro Hybrid masih bisa sering berjalan dengan mode EV, alias hanya motor listrik saja yang menggerakkan roda.
Namun bila cadangan baterai mulai menipis, yakni kurang dari 2 bar, maka mesin bakar menyala hanya untuk mengisi baterai (serial hybrid).
Sementara ketika butuh tenaga ekstra untuk berakselerasi cepat, baik motor listrik dan mesin bakar menyala bersama (pararel hybrid) untuk memutar roda depan lebih kuat.
Nah, dengan mode hybrid yang kerjanya silih berganti tersebut, saat kami coba ukur konsumsi BBM-nya, hasilnya untuk pemakaian dalam kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, Wuling Almaz RS Pro Hybrid sanggup meraih 16,5 km/liter.
Catatan ini lebih irit 1,3 liter dari varian sebelumnya yang hanya 15,2 km/liter.
Sedangkan saat berkendara konstan di kecepatan 90 km/jam, tercatat di layar MID 15,6 km/liter, sementara model terdahulu 14,9 km/liter. Wow ternyata ada perubahan soal konsumsi BBM-nya yaa..
DATA TES
Konsumsi BBM
Dalam Kota : 16,5 km/liter
Luar Kota : 17,8 km/liter
Konstan 90 km/jam @ 2.100 rpm : 15,6 km/liter
DATA SPESIFIKASI
Tipe Mesin : 1,999 cc Naturally Aspirated, 4 cylinders inline, Atkinson cycle
Tenaga Maksimum : 123 dk/5.600rpm
Torsi Maksimum : 168 Nm/4.000-4.400 rpm
Electric Motor: Permanent Magnet Synchonous Motor
Torsi Maksimum : 174 dk/ 320 Nm
Transmisi : Dedicated Hybrid Transmission (DHT)
Batery : Ternary lithium-ion (NMC)
Capacity : 1.8 kWh
Rate Voltage : 355 V
Bahan Bakar : Bensin (minium RON 92)
Dimensi (P x L x T) : 4.655 mm x 1.835 mm x 1.760 mm
Jarak Sumbu Roda : 2.750 mm
Tipe Penggerak : Front Wheel Drive (FWD)
Tipe Kemudi : Rack & pinion with Electric Power Steering(EPS)
Rem Depan/Belakang : Disc Brake/Disc Brake
Suspensi Depan : McPherson Strut
Suspensi Belakang : Torsion beam
Harga : Rp 424 juta OTR DKI Jakarta