Otomotifnet.com - Di mobil diesel atau bensin, sensor oksigen atau O2 sensor berperan cukup penting.
Letak O2 sensor ini adanya di bagian knalpot dan ada dua macam sensor yakni upstream dan downstream.
Tugas O2 sensor ini membaca kadar oksigen gas buang dan memberikan input ke ECU.
Dari hasil bacaan sensor oksigen itu akan terbaca apakah gas buang terlalu pekat atau tidak.
"Bacaan ini akan mempengaruhi Air Fuel Rasio (AFR) atau campuran bahan bakar dan udara yang ada di ruang bakar," buka Luckas punggawa Engine Plus Motorsport di Sunter, Jakarta Utara.
Sensor oksigen atas (upstream) akan memberikan input ke ECU sebelum melewati penyaringan catalytic converter.
Nah, O2 sensor downstream akan membaca hasil gas buang setelah ada penyaringan dari catalytic converter tersebut.
Dilansir GridOto.com, proses pembakaran yang sempurna nilai AFR-nya harus berada dikisaran 14,7:1.
Artinya, 1 molekul bahan bakar berbanding dengan 14,7 molekul udara.
Angka segitu membuat pembakaran di ruang bakar optimal.
Sehingga menghasilkan tenaga mesin yang maksimal, minim kerak karbon dan rendah emisi gas buang.
Sensor ini akan terus mengontrol keadaan gas buang agar bacaan ECU dan output ke injektor dan sensor lainnya akan optimal.
Saat sensor dalam keadaan baik maka yang dirasakan tarikan mobil optimal sesuai dengan bahan bakar yang dikeluarkan.
Dari pabrikan mobil posisi O2 sensor dari mesin berbeda-beda tergantung.
Nah, begitulah penjelasan O2 sensor yang keberadaannya sangat penting di mesin mobil.
Baca Juga: Pantesan Umur Oli Mobil Diesel Pendek, Ini Hal yang Patut Dicurigai