Agung mengungkapkan desain makam Kiai Kromo Ijoyo seluruhnya disusun oleh pihak kalurahan bersama dengan warga.
"Desa kan membentuk panitia, ada rapat kemudian mengusulkan desain. Terus nanti kita suport lah untuk pemindahan dan pembangunanya," katanya.
Tampak dari desain, struktur bangunan makam akan dibikin tinggi. Terdapat anak tangga di bagian depan untuk menuju ke atas.
Selain itu makam juga akan di kelilingi pagar.
"Iya berundak, kayak punden berundak," ucapnya.
Diungkapkan Agung, selain Makam Kiai Kromo Ijoyo, ada tiga makam lain yang terdampak pembangunan tol Yogyakarta-Solo seksi 2 paket 2.2.
Tiga makam tersebut nantinya juga akan direlokasi.
"Iya sama dipindahkan semua nanti. Kalau ini (Makam Kiai Kromo Ijoyo) kan ada nilai historisnya, terus ada nilai spiritualnya, jadi kita prioritaskan. Jadi kita ada treatment khusus lah," tandasnya.
Menurut Agung, pihak desa memiliki rencana makam Kiai Kromo Ijoyo akan dikembangkan menjadi wisata religi.
"Ada rencana desa itu mengembangkan menjadi wisata religi. Nanti kalau mau ziarah, di kanan kirinya ada UMKM, ada kulinernya," pungkasnya.
Baca Juga: Polemik Trase Tol Jogja-Bandara YIA, Ada Makam Sakral, Warga Pasang Badan