Korban Oli Palsu Meluas, Bengkel Besar Sampai Toko Suku Cadang Ikut Kena Kibul

Irsyaad W - Rabu, 24 Januari 2024 | 15:00 WIB

Oli palsu Yamalube dan MPX Honda paling banyak ditemukan saat penggerebekan gudang oli palsu di kavling DPR Blok C, gang Ambon, Pinang Kota Tangerang pada Senin (17/4/2023). (Irsyaad W - )

Selain melalui kode QR, konsumen juga sebenarnya bisa memeriksa label secara kasat mata, walaupun sedikit lebih sulit.

Pasalnya, Oli Yamalube dikemas dengan label yang didesain sedemikian rupa agar sulit dipalsukan.

Untuk membedakannya dengan oli palsu, pertama pada tutup botol.

Tutup botol Yamalube yang asli menyatu dengan botolnya, sehingga tidak dapat dibuka dengan cara diputar seperti biasa, melainkan perlu dicongkel atau ditusuk.

Kedua, label botol yang lebih mudah dilepas/disobek dengan maksud mempermudah proses scan kode QR di balik label, namun label tersebut tidak dapat ditempel Kembali.

3. Hasil Uji Laboratorium

Langkah lainnya adalah uji laboratorium.

Sampel oli yang asli dan oli yang diduga palsu ke laboratorium Lemigas, Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Kementerian ESDM.

Setelah 14 hari, hasil uji laboratorium menunjukkan beberapa perbedaan antara oli palsu dan oli asli.

Dari 5 sampel, dua di antaranya diduga oli palsu karena tidak mengandung kadar TBN atau total base number.

TBN ini merupakan kuantitas atau jumlah zat aditif dalam oli.

Zat aditif ini berfungsi untuk membersihkan residu dan hasil-hasil pembakaran atau kerak.
"Tanpa aditif ini, mesin ini sulit dibersihkan," kata Muhammad Fuad, Peneliti Produk BBM dan Pelumas di Lemigas.

Metal Content oli asli biasanya mengandung zat aditif yang terdiri dari kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan Zinc (Zn).

Oli palsu biasanya menunjukkan angka nol.

Oli yang tanpa zat aditif itu hanya berisi minyak pelumas dasar (base oil).

Baca Juga: Bengkel Beberkan Tips Jitu Anti Ketipu Oli Palsu, Modal Jempol Aja