Tapi kalau ketemu lubang dalam atau polisi tidur, tentunya akan bekerja meredam dengan baik.
Dan karena jarak main lebih panjang, jadi tak mudah mentok atau bottoming.
Efek positifnya kenyamanannya masih dapat, tapi buat bermanuver kencang di tikungan yang mulus maupun yang bergelombang membuat motor tetap terasa stabil, enggak ada lendutan seperti dirasakan di versi trail.
Rasa itu tentu selain dari karakter suspensi, juga dari roda yang digunakan.
KLX 150 SM tentunya pakai ban aspal ring 17 inci di kedua sisi, yang memberikan grip serta kestabilan lebih baik dibanding versi trail yang pakai ban dual purpose, yang mana jika dipakai di jalan raya terasa ada lendutan yang memberikan rasa motor agak goyang.
Sementara untuk suspensi belakang jika dirasakan karakter redamannya identik dengan yang versi trail, empuk!
Jadi kalau naik motor ini ketemu lubang atau polisi tidur, bisa libas saja tanpa perlu mengerem. Enggak perlu takut jeduk atau terpental.
Makanya untuk berkendara di daerah pinggiran yang kondisi jalan aspalnya belum sepenuhnya mulus, cocok banget kalau naik KLX 150 SM.
Handling pun sangat mendukung untuk penggunaan harian, karena tergolong lincah dan nurut.
Lincah salah satunya ditunjang sudut belok setang yang besar, sehingga radius putarnya kecil, buat selap-selip di kemacetan gampang.
Catatannya hanya hand cover-nya lebar, jadi harus hati-hati, gampang mentok spion mobil.
Nurut dan gampang dikendalikan salah satunya karena bobot hanya 120 kg (versi SE), jadi enggak sulit mengajaknya berganti arah secara mendadak.
Catatan lainnya dari sisi kenyamanan adalah saat duduk.
Meski busanya empuk dan cukup tebal, namun karena ramping membuat pantat terasa pedas khususnya kalau berkendara lebih dari 1 jam.
Baca Juga: Kawasaki KLX 150 SM Supermoto Resmi Dijual, Harga Rp 30 Jutaan